Ahad 26 Nov 2023 17:41 WIB

Zelensky: Ukraina Butuh Lebih Banyak Pertahanan Udara

Pernyataan ini disampaikan setelah Rusia menyerang Ukraina dengan 75 drone.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Foto: EPA-EFE/OLIVIER MATTHYS
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina membutuhkan lebih banyak pertahanan udara untuk melindungi rute ekspor gandumnya dan wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Rusia. Hal ini ia sampaikan dalam pertemuan internasional mengenai keamanan pangan di Kiev.

"Ada defisit pertahanan udara, itu bukan rahasia lagi," kata Zelensky di pertemuan gandum di Ukraina yang dihadiri para pejabat senior dari negara-negara Eropa, termasuk Presiden Swiss Alain Berset dan Perdana Menteri Lithuania Ingrida Simonyte, Ahad (26/11/2023).

Baca Juga

Pernyataan ini disampaikan setelah Rusia menyerang Ukraina dengan 75 drone pada Sabtu (25/11/2023) malam. Serangan drone itu adalah yang terbesar dalam invasi Rusia ke Ukraina. Konferensi pers bersama ketiga pemimpin tersebut terpotong sirene serangan udara lainnya.

Zelenskyy mengatakan dari mitra-mitranya Ukraina akan menerima kapal-kapal yang akan mengawal konvoi kapal-kapal kargo dari pelabuhan untuk menjamin keamanan mereka.

"Saya memiliki perjanjian dengan beberapa negara tentang pengawalan konvoi yang kuat Ukraina, tetapi menggunakan peralatan (asing)," katanya.

Terpisah, dalam suratnya ke Zelenskyy yang dibagikan di media sosial, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Komisi Eropa akan menyediakan 50 juta euro untuk perbaikan dan peningkatan infrastruktur di pelabuhan-pelabuhan Ukraina.

Presiden Ukraina mengatakan Kiev berharap dapat mengatasi kekurangan pertahanan udaranya melalui pasokan baru dari mitra dan meningkatkan kapasitas produksinya sendiri.

"Sampai hari ini, saya tidak bisa mengatakan secara rinci apa yang kami buat dan di mana, tetapi ada kemajuan," katanya.

Ukraina yang merupakan salah satu eksportir gandum terbesar di dunia mengekspor gandumnya dalam koridor sepihak melalui Laut Hitam, setelah Rusia mundur dari kesepakatan yang ditengahi PBB untuk mengizinkan kapal-kapal biji-bijian melewati blokadenya pada pada bulan Juli lalu.

Koridor ekspor biji-bijian Laut Hitam Ukraina saat ini semuanya dimulai dari pelabuhan-pelabuhan di wilayah selatan Ukraina, Odesa.

"Ada beberapa sistem pertahanan udara tertentu yang kami minta, kami sudah mendapatkan jawaban kapan sistem-sistem itu akan mulai menjaga wilayah itu. Karena di sana, baik koridor maupun orang-orangnya sangat penting," ujarnya.

Ditanya tentang protes yang dilakukan oleh pengemudi truk Polandia dan Slovakia yang telah memblokir sebagian besar pasokan kargo berbasis jalan raya di Ukraina dalam beberapa hari terakhir, Zelenskyy menyalahkan masalah tersebut pada politik internal negara-negara tersebut.

"Saya percaya ada kesulitan di perbatasan pertama dan terutama karena langkah-langkah politik tertentu dari tetangga kita," katanya pada konferensi pers setelah pertemuan tersebut.

Zelenskyy mengatakan ia yakin masalah ini akan terselesaikan jika negara-negara tetangga Ukraina diberi "sedikit waktu" untuk menangani perselisihan tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement