REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengintruksikan perangkat daerah teknis didukung camat, lurah, dan Komunitas Tanggap Bencana setempat untuk membantu pembersihan pada lokasi yang terdampak banjir. Termasuk memberi bantuan kepada warga terdampak.
Setelah melakukan peninjauan langsung bersama unsur Forkopimda, Wahyu juga menemukan adanya penyempitan daerah aliran sungai yang semula dua meter (m) menjadi 70 centimeter (cm). Kondisi ini terjadi di wilayah Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Sukun.
Adapun untuk banjir di perumahan wilayah Jalan Sigura-gura terpicu oleh tidak berfungsinya saluran drainase. Kemudian juga karena pembatas perumahan yang secara konstruksi tidak ideal pula.
"Sementara itu, beberapa titik genangan lainnya adalah titik lama yang saat ini sedang berproses langkah solusinya secara teknis,“ katanya.
Wahyu turut berpesan dan mengajak kepada seluruh masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Langkah ini diyakini sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya banjir.
Menurut dia, banyak orang yang seringkali tanpa sadar melakukan kelalaian yang berdampak besar pada kondisi alam. Salah satunya membuang sampah sembarangan yang dampaknya dapat menyumbat drainase hingga dapat mengurangi kapasitas sungai.
Terkait penanganan banjir, ia menyebut ada empat sasaran prioritas yang ditangani Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP). Meliputi kawasan Soekarno Hatta, Galunggung, Sulfat-Sawojajar, dan Veteran.
Ia juga meminta jajaran untuk selalu waspada, melakukan mitigasi, dan monitoring. "Kepada semuanya juga saya mengajak untuk bijak dan lebih peduli terhadap lingkungannya masing-masing. Mari kita cegah bersama, karena diperlukan kesadaran bersama untuk menanggulangi banjir,“ jelas dia.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno, menginformasikan terdapat 26 titik banjir yang terdampak hujan deras pada Sabtu (25/11/2023). Wilayah itu tersebar di seluruh kecamatan di Kota Malang.
Rinciannya, yakni dua titik di Kecamatan Blimbing, delapan titik di Kecamatan Lowokwaru, empat titik di Kecamatan Sukun, lima titik di Kecamatan Kedungkandang, dan tujuh titik di Kecamatan Klojen.
Selain itu, juga terdapat kejadian tanah longsor di Jalan Saxophone RT 01 RW 11, Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru. Kemudian kejadian tembok dan atap ambrol di Jalan JA Suprapto Dalam RT 06 RW 06, Kelurahan Klojen.
"Ada juga kejadian pohon tumbang Jalan Ki Ageng Gribig Gang 18/1 RT/RW 04/04, Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang," ujarnya.