REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin menanggapi bentrok yang terjadi antara massa aksi bela Palestina dan salah satu ormas di Kota Bitung, Sulawesi Utara, akhir pekan lalu.
Kamaruddin mengajak semua pihak untuk sama-sama menciptakan dan menjaga suasana kondusif di tengah tahun politik dan di tengah suasana global seperti sekarang. Dia juga menekankan agar tidak melakukan hal yang sebaliknya.
"Jadi kita harus mengajak masyarakat untuk sama-sama menciptakan suasana kondusif dan produktif. Jangan sampai justru sebaliknya," kata Kamaruddin seusai menghadiri acara pembukaan R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Park Hyatt Jakarta, Senin (27/11/2023).
Dia menuturkan, pesan apapun yang ingin disampaikan oleh masyarakat di ruang publik tentu harus dengan cara yang santun dan baik. Kalaupun kemudian ada yang tidak setuju ihwal pendapat yang disampaikan oleh anggota masyarakat yang lain, tetap harus mengedepankan nilai-nilai persaudaraan, perdamaian, dan ketenangan.
"Tetap kedepankan nilai-nilai persaudaraan dan perdamaian serta ketenangan. Masyarakat tidak boleh lelah untuk selalu mengimbau dan memberikan perhatian kepada masyarakat kita karena sekarang ini kondisi global seperti ini," ujarnya.
Apalagi isu terkait Palestina yang memang menjadi atensi global. Kamaruddin juga menekankan, Indonesia pasti memberikan dukungan pada Palestina dan mendesak semua pihak untuk bisa mengambil langkah-langkah produktif agar perang di Palestina ini dihentikan.
"Terlebih, sekarang gencatan senjata dan tentu kita berharap gencatan senjata ini permanen. Namun, pada prinsipnya, masyarakat di Indonesia harus tetap tenang dan mengambil langkah-langkah yang produktif dan kondusif," katanya.
Ditanya soal masih adanya masyarakat di Indonesia yang membela Israel, Kamaruddin mengatakan, hal tersebut menjadi tantangan bersama. Sebab, posisi Indonesia sudah jelas soal Palestina.
"Itulah, yang saya kira menjadi tantangan kita bersama. Karena posisi Indonesia kan jelas sekali, kita tentu mendukung Palestina. Dan kita saksikan ribuan anak-anak yang tidak berdosa dan tidak bersalah itu meninggal. Jadi, perang ini harus dihentikan, dan tidak masuk akal jika ada warga bangsa yang masih memberikan dukungan terhadap Israel," ujarnya.