Senin 27 Nov 2023 15:57 WIB

Mengapa Perbuatan dan Ucapan Kita Harus Didasari Ilmu? Ini Kata Pakar Tafsir

Ilmu merupakan landasan umat manusia jalani hidup

Rep: Imas Damayanti, Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi belajar ilmu. Ilmu merupakan landasan umat manusia jalani hidup
Foto: ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Ilustrasi belajar ilmu. Ilmu merupakan landasan umat manusia jalani hidup

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketika seseorang melakukan suatu perbuatan, ia dianjurkan untuk senantiasa memahami dasar dari apa yang ia kerjakan. Mengapa harus demikian? 

Pakar Ilmu Alquran KH Ahsin Sakho mengingatkan kepada umat Islam untuk senantiasa melakukan segala sesuatu berdasarkan dengan ilmu. Sebab pentingnya ilmu sebelum amal juga merupakan penekanan dalam Alquran.

Baca Juga

“Jadi orang itu, kalau ingin melakukan suatu amalan apapun, dia harus punya ilmu terlebih dahulu. Ilmu sebelum amal,” kata Kiai Ahsin Sakho yang juga mantan Rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta ini dalam kajian live streaming, di Ahsin Sakho Center, yang dikutip Republika.co.id, Senin (27/11/2023). 

Dalam aspek apapun, beliau menekankan, sudah seyogianya bagi umat Islam untuk mencari tahu terlebih dahulu ilmunya sebelum melakukan amalan yang hendak diperbuatnya. Termasuk dalam perkara ibadah maupun keimanan.

Hal ini sebagaimana yang diabadikan dalam Alquran. Allah berfirman dalam Alquran Surah Muhammad ayat 19:  

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ

Yang artinya, “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa orang-orang mukmin, baik laki-laki maupun perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal."

Beliau menjelaskan, dalam kaitan keimanan, seseorang sudah sepatutnya mencari tahu dulu ilmunya. Sehingga iman yang sedang didalaminya itu, kata beliau, berdasarkan atas dasar pengetahuan yang kuat, bukan hanya dasar ikut-ikutan.

“Artinya untuk mengetahui keimanan, maka (cari) ilmu dulu. Sehingga dia (yang bersangkutan) beriman itu atas dasar pengetahuan, bukan atas dasar ikut-ikutan,” kata Kiai Ahsin. 

Sementara itu, Aswanto Muhammad, Lc dalam tulisannya "Haji dan Urgensi Ilmu."  Menjelaskan ada banyak ayat Alquran dan hadits Nabi Muhammad SAW seputar keutamaan ilmu, antara lain sebagai berikut: 

1. Ilmu adalah warisan para nabi, orang yang terbanyak memiliki ilmu mendapat bagian terbesar dari warisan tersebut. Rasulullah ﷺ bersabda: 

إن الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ، إِنَّ اْلأَنْبِياَءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْناَرًا وَلاَ دِرْهَماً إِنَّمَا وَرَّثُوْا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ 

“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Sungguh para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanya mewariskan ilmu, maka barang siapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Daud).

2. Allah SWT..

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement