Senin 27 Nov 2023 17:01 WIB

Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Masehi Injili Imbau Jemaat Kristen tak Terprovokasi  

1 meninggal dalam bentrokan di Bitung antara pro Palestina dan Pro Israel

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Laskar Manguni membawa pedang mengejar peserta Aksi Bela Palestina di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023).
Foto: Republika.co.id
Laskar Manguni membawa pedang mengejar peserta Aksi Bela Palestina di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO—Terjadi bentrokan antara massa bela Palestina dan pro Israel di Kota Bitung, Sulawesi Utara, pada Sabtu (25/11/2023). 

Akibat bentrokan tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka, sementara tujuh tersangka diamankan kepolisian setempat.

Baca Juga

Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (BPMS-GMIM) mengajak jemaat tidak terprovokasi ketegangan antarkelompok di Kota Bitung, Sulawesi Utara, pada Sabtu (25/11) lalu.

"Kami selalu berharap jemaat yang ada masyarakat senantiasa tidak terprovokasi informasi-informasi yang tidak bertanggung jawab," ajak Sekretaris Umum BPMS GMIM, Pdt Evert Andri Alfonsus Tangel, M Th, M PdK di Tomohon, Senin (27/11/2023).

Dia berharap warga tetap menjaga situasi tetap kondusif, tidak cepat terprovokasi melainkan tetap menjaga suasana yang baik. "Mari kita menjadi pelopor atau pendukung terciptanya sebuah kedamaian," ujarnya.

Selanjutnya, Wakil Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM 'Petra' Kinilow, Penatua Ferdinand Rompas SE mengatakan, situasi kondusif daerah perlu dijaga, apalagi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Mari semua terus menjaga keamanan dan kedamaian, menjaga kondusifitas menjelang Natal dan Tahun Baru, dan itu bukan hanya umat Kristiani misalkan, tapi antarsesama umat beragama," kata Ferdinand.

Umat beragama, lanjut dia, terus menjaga tali silaturahmi di samping tokoh agama memberikan pemahaman bahwa bentrok antarkelompok di Kota Bitung tidak direncanakan.

"Mungkin itu terjadi secara spontanitas, ada terjadi perbedaan pendapat mungkin," katanya.

Paling penting, menurut dia, tokoh lintas agama memberikan penyadaran atau edukasi bahwa harmonisasi antarumat beragama sudah berlangsung sejak lama.

"Ini perlu diingat-ingatkan lintas generasi tentang bagaimana para pemeluk agama sangat menghargai perbedaan. Kita semua adalah bersaudara," ujarnya.

Sementara itu, menanggapi peristiwa tersebut, Tokoh Protestan Indonesia, Philip Situmorang mengingatkan agar warga Indonesia tidak terpancing sehingga terjadi keributan dan sesuatu yang tidak diinginkan. 

Pemerintah Indonesia sudah berupaya menyampaikan bagi yang bertikai untuk menghentikan peperangan di Gaza, Palestina.

"Kita sebagai warga Indonesia hendaknya juga tidak mudah terpancing dengan isu-isu agama dalam melihat kondisi yang terjadi di Gaza," kata Philip kepada Republika.co.id, Senin (27/11/2023).

Philip juga mengapresiasi pihak keamanan dan pemerintah kota setempat yang telah sesegera mungkin mengatasi bentrokan tersebut. Mengapresiasi langkah cepat dan tepat yang dilakukan dalam menangani bentrok antara dua kelompok massa.

Baca juga: Tujuh Kerugian Ekonomi Zionis Israel Akibat Agresinya di Jalur Gaza

Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Setyo Budiyanto menyebutkan kondisi Kota Bitung saat ini aman dan terkendali, pascabentrok dua kelompok masyarakat pada Sabtu (25/11).

“Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat, khususnya yang ada di Kota Bitung dan umumnya masyarakat Sulawesi Utara, serta seluruh masyarakat Indonesia, sampai dengan malam ini situasi dan kondisi di wilayah Kota Bitung aman dan terkendali,” kata Irjen Pol Setyo saat memberikan keterangan pers di Markas Polres Bitung, Ahad (26/11/2023) malam.

Tujuh terduga pelaku ditangkap ... 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement