REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Jawa Barat telah menyebarkan sebanyak 154 ribu telur nyamuk ber-Wolbachia untuk mengendalikan kasus demam berdarah dengue (DBD). Butuh waktu satu hingga dua tahun untuk mengetahui penurunan kasus DBD dalam metode wolbachia yang saat ini tengah diterapkan.
“Untuk penurunan kasus akan terlihat satu hingga dua tahun ke depan, jadi apakah berdampak terhadap penurunan kasus atau tidak, kami bisa berani menjawab paling cepat tahun depan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian di Bandung, Senin (27/11/2023).
Telur nyamuk ber-Wolbachia pertama kali disebar pada tanggal 31 Oktober. Evaluasi kemudian dilakukan setelah dua pekan.
"Lalu diisi lagi dengan telur yang baru dan proses itu terus berlangsung kurang lebih enam bulan,” kata Anhar.
Menurut Anhar, penyebaran telur nyamuk ber-Wolbachia saat ini baru diimplementasikan di satu kelurahan di Kecamatan Ujungberung sebagai proyek percontohan yang ditunjuk langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pihaknya juga akan menerapkan metode tersebut di empat kelurahan lain di Kecamatan Ujungberung.
“Untuk tahapan, sudah dilakukan hampir satu tahun lalu mulai dari sosialisasi, koordinasi kemudian dilakukan berbagai kegiatan terkait persiapan penyebaran telur nyamuk wolbachia itu sendiri,” katanya.