Senin 27 Nov 2023 21:14 WIB

PKS Tolak IKN, Giring PSI: Wah Bahaya Itu, Kita Tahu Jakarta Mau Tenggelam

Menurut Giring, sikap PKS itu berbahaya mengingat Jakarta berpotensi tenggelam.

Rep: Febryan A/ Red: Andri Saubani
Ketua Dewan Pembina PSI Giring Ganesha (tengah) tiba untuk menghadiri acara Deklarasi Kampanye Pemilu Damai di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin (27/11/2023). KPU resmi membuka Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 yang dihadiri pasangan capres dan cawapres dari nokor urut 1, 2 dan 3 serta petinggi partai politik peaerta pemilu 2024. Masa kampanye akan dimulai selama 75 hari mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, 11-13 Februari masa tenang dan pemungutan suara akan digelar pada 14 Februari 2024.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Dewan Pembina PSI Giring Ganesha (tengah) tiba untuk menghadiri acara Deklarasi Kampanye Pemilu Damai di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin (27/11/2023). KPU resmi membuka Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 yang dihadiri pasangan capres dan cawapres dari nokor urut 1, 2 dan 3 serta petinggi partai politik peaerta pemilu 2024. Masa kampanye akan dimulai selama 75 hari mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, 11-13 Februari masa tenang dan pemungutan suara akan digelar pada 14 Februari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha merespons sikap politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menolak ibu kota negara dipindahkan dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Menurut dia, sikap PKS itu berbahaya mengingat Jakarta berpotensi tenggelam akibat kenaikan permukaan air laut.

"Wah, bahaya itu ya, sedangkan kita tahu Jakarta sudah mau tenggelam. Kita tahu bahwa pemindahan IKN itu bagian dari pemerataan dan juga," kata Giring kepada wartawan di depan Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

Baca Juga

"Kita tahu bahwa IKN itu simbol bahwa ibu kota yang maju, pusat pemerintahannya terpisah dari ekonomi," kata mantan vokalis band Nidji itu menambahkan.

Menurut Giring, pemindahan ibu kota negara ke IKN merupakan cita-cita besar Presiden Jokowi. Karena itu, proyek tersebut harus dilanjutkan. "Kita sayangkan ya (penolakan PKS itu)," kata mantan Ketua Umum PSI itu.

Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyatakan bahwa partainya ingin ibu kota negara tetap di Jakarta. Jika PKS berhasil memenangkan Pemilu 2024, dia berjanji bakal menginisiasi upaya politik untuk membatalkan pemindahan ibu kota ke IKN.

Syaikhu menyebut, partainya sejak awal memang menolak pemindahan Ibu Kota Negara. Penolakan itu diutarakan di Fraksi PKS DPR RI saat pembahasan IKN.

Syaikhu menjelaskan bahwa PKS punya tiga alasan mengapa menolak pemindahan ibu kota negara, yakni dari sudut historis, pembangunan, serta keberlanjutan. 

Dari sisi historis, DKI Jakarta adalah tempat Presiden RI dan Wakil Presiden RI pertama, Soekarno-Mohammad Hatta mengumandangkan proklamasi kemerdekaan dan peristiwa bersejarah bangsa lainnya dilahirkan. 

"Tentu aspek historis ini harus menjadi pertimbangan penting bagaimana Ibu Kota Negara ditempatkan. Ibu Kota Negara mewarisi nilai-nilai historis bangsa yang tidak mungkin bisa diabaikan dalam rangka membangun jiwa nasionalisme," kata Syaikhu dalam agenda kick off Kampanye Nasional PKS yang turut dihadiri Anies Baswedan di Depok, Ahad (26/11/2023).

Adapun dari segi pembangunan, PKS menilai upaya menghadirkan pemerataan ekonomi tidak tepat dilakukan dengan memindahkan ibu kota negara. Cara yang tepat, kata Syaikhu, adalah dengan membangun kota-kota kecil menjadi pusat ekonomi baru.

Sementara dari segi keberlanjutan, Syaikhu mengatakan, PKS memandang bahwa Pulau Kalimantan sebagai paru-paru dunia harus dirawat. Pulau tersebut justru harus dioptimalkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi hijau.

 

photo
Para bakal capres mulai mengumbar janji politiknya. - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement