Selasa 28 Nov 2023 04:20 WIB

Pengakuan Warga Thailand yang Disandera Hamas: Tidak Ada Penyiksaan

Selama ditawan Hamas, para sandera ditempatkan di rumah, bukan terowongan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Dalam foto yang dirili? oleh Kementerian Luar Negeri Thailand, tampak sepuluh sandera Thailand yang dibebaskan dan seorang petugas, berfoto di Shamir Medical Center di Israel pada Jumat (24/11/2023). Hamas membebaskan 10 warga negara Thailand yang ditangkap dalam kelompok tersebut.
Foto: AP
Dalam foto yang dirili? oleh Kementerian Luar Negeri Thailand, tampak sepuluh sandera Thailand yang dibebaskan dan seorang petugas, berfoto di Shamir Medical Center di Israel pada Jumat (24/11/2023). Hamas membebaskan 10 warga negara Thailand yang ditangkap dalam kelompok tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Saudara perempuan dari sandera Thailand yang dibebaskan Hamas, Roongarun Wichanguen, mengakui anggota keluarganya diperlakukan dengan baik. Dia pun ditempatkan di rumah, bukan terowongan yang selama ini diklaim oleh Israel.

“Wajahnya sangat bahagia, dan dia tampak baik-baik saja,” kata saudara dari Vetoon Phoome yang merupakan salah satu dari 10 sandera asal Thailand yang dibebaskan.

Baca Juga

Roongarun mengungkapkan kegembiraan dan ketidakpercayaannya bahwa saudaranya akan pulang. Dia sudah mengira bahwa Vetoon telah dibunuh oleh Hamas, tetapi justru saudaranya sangat diperlakukan dengan layak.

"Dia mengatakan bahwa dia tidak disiksa, atau diserang, dan telah diberi makanan yang baik,” kata Wichanguen dalam wawancara video dengan media.