REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding Industri Pertambangan MIND ID menargetkan konsumsi energi dari energi bersih bisa mencapai 40,2 juta gigajoul (GJ) pada 2030. Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menjelaskan upaya ini sebagai salah satu bentuk dukungan MIND ID terhadap target transisi energi di Indonesia.
"Rencana transisi energi grup MIND ID, kami berkomitmen mendukung pemerintah dalam akselerasi transisi energi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca," kata Hendi di RDP Komisi VII DPR, Senin (27/11/2023).
Strateginya, kata Hendi, MIND ID akan mengkonversi pembangkit listrik di seluruh anak usaha menjadi sumber listrik energi bersih. Selain itu, MIND ID akan lebih banyak menggunakan bioenergi seperti biodiesel untuk bahan bakar alat berat.
Langkah ini mengalami kenaikan, misalnya pada 2021 silam, MIND ID masih banyak menggunakan porsi HSD atau bahan bakar minyak mentah untuk kapal, penggunaan lebih banyak batu bara untuk pembangkit serta MFO untuk bahan bakar alat berat. "Strategi yang kami formulasikan berbasis prinsip, ramah lingkungan dan berbasis energi baru dengan melakukan implementasi efisiensi energi dalam kegiatan penambangan dan pengolahan hasil penambangan dalam rangka mengurangi konsumsi energi dan biaya operasional," ujarnya.
Tak hanya itu, perusahaan juga melakukan kerja sama dengan pemasok energi dan stakeholder untuk mengembangkan proyek-proyek dari energi baru dan terbarukan (EBT). Adapun program eksisting yang sedang dilakukan perusahaan salah satunya yakni peningkatan komposisi penggunaan biofuel dan elektrifikasi daripada peralatan tambang.
"Penggunaan teknologi hijau pada penambangan terbuka yang ramah lingkungan. Juga peningkatan kapasitas penggunaan PLTA dan PLTS," kata Hendi.