REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengingatkan pentingnya pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dalam menentukan pemimpin untuk lima tahun ke depan. Pemimpin dapat menentukan dalam Indonesia Emas pada 2045 atau bukan.
Ia selalu menganalogikan, lima menit dalam tempat pemungutan suara (TPS) untuk mencoblos, dapat mempengaruhi kehidupan rakyat pada lima tahun ke depan. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk tidak menjadi golongan putih (golput) pada 14 Februari 2024.
"Mau yang lain? ya pilih aja. Karena ini kan mau dibentuk, tapi tanding jujur dong, tanding-tanding itu bukan kekuatan lho, rakyat lho, kekuatan rakyat lho," ujar Megawati dalam rapat koordinasi nasional relawan Ganjar-Mahfud di JIExpo, Jakarta, Senin (27/11/2023) malam.
Megawati pun menyinggung Indonesia yang ada saat ini merupakan hasil perjuangan berdarah dan tak sebentar. Hal tersebut disampaikannya karena melihat situasi yang terjadi saat ini.
Ia pun tak ingin, masa seperti Orde Baru kembali terulang hanya untuk melanggengkan kekuasaan segelintir kelompok. Tak segan, ia menyinggung "bapak-bapak" untuk tak mencoba untuk melahirkan masa tersebut kembali.
"Mestinya Ibu nggak boleh ngomong gitu, tapi Ibu jengkel, karena republik ini penuh pengorbanan tahu tidak. Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" ujar Megawati.
"Berhenti tidak? Merdeka, merdeka, merdeka! Menang kita! Ganjar-Mahfud satu putaran," tegasnya melanjutkan pernyataannya terkait Orde Baru.
Dalam forum yang sama, Ganjar mengatakan bahwa seluruh kekuatan akan dikerahkan dalam 75 hari masa kampanye Pilpres 2024. Termasuk kekuatan empat partai politik pengusungnya, simpatisan, dan relawan yang mendukung Ganjar-Mahfud MD.
"Mulai besok pagi, seluruh kekuatan relawan akan kita optimalkan, dan mulai besok pagi tidak ada lagi kata mundur. Kita akan maju terus, kalau kita dihalangi di depan, kita akan tabrak," kata Ganjar menegaskan.
Ia juga mengingatkan kembali konstitusi yang menjadi pegangan bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Termasuk dalam melahirkan pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil).
"Ini kesempatan tunjukkan ke masyarakat, bahwa agenda reformasi kita akan bereskan. Kita yang akan jaga agenda reformasi akan tercapai pada tujuan," ujar Ganjar.