Selasa 28 Nov 2023 07:43 WIB

Cina akan Pimpin Pertemuan di DK PBB Bahas Israel-Palestina

Pertemuan tersebut akan dipimpin Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Cina akan menggelar pertemuan di Dewan Keamanan PBB untuk membahas konflik Israel-Palestina pada Selasa (28/11/2023).
Foto: VOA
Cina akan menggelar pertemuan di Dewan Keamanan PBB untuk membahas konflik Israel-Palestina pada Selasa (28/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Cina akan menggelar pertemuan di Dewan Keamanan PBB untuk membahas Israel-Palestina pada Selasa (28/11/2023). Pertemuan tersebut akan dipimpin Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi.

“Sebagai pemegang jabatan presiden bergilir Dewan Keamanan PBB bulan ini, Cina akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi mengenai isu Palestina-Israel pada tanggal 29 November,” ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina Wang Wenbin dalam pengarahan pers, Senin (27/11/2023).

Baca Juga

Wang mengatakan, putaran terakhir konflik Israel-Palestina telah menyebabkan banyak korban sipil dan bencana kemanusiaan. “Komunitas internasional telah memperhatikan situasi ini dengan penuh keprihatinan serta mengharapkan Dewan Keamanan PBB memenuhi tanggung jawab utamanya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional serta memainkan peran yang konstruktif,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, belum lama ini Dewan Keamanan PBB berhasil mengadopsi resolusi 2712 merespons pertempuran di Jalur Gaza. Wang menjelaskan, itu merupakan resolusi konflik Israel-Palestina pertama yang diadopsi sejak akhir 2016. “Resolusi ini memulai langkah awal menuju gencatan senjata dan kondusif untuk mencegah krisis serta bencana kemanusiaan yang lebih parah,” ujarnya.

Wang berharap pertemuan yang diinisiasi Cina di Dewan Keamanan untuk membahas konflik Israel-Palestina dapat menyatukan semua pihak untuk melakukan pertukaran mendalam. Tujuannya membangun konsensus dan mengambil langkah-langkah konkret lebih lanjut guna meringankan krisis kemanusiaan di Gaza, mewujudkan gencatan senjata, melindungi warga sipil, serta menghentikan permusuhan. “Dan pada akhirnya mendorong penyelesaian permasalahan Palestina yang komprehensif, adil dan abadi melalui solusi dua negara,” ucapnya.

Gencatan senjata diperpanjang dua hari....

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement