REPUBLIKA.CO.ID, BRATISLAVA -- Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin dalam pertemuan dengan Presiden Slovakia Zuzana Čaputová menyampaikan mengenai kebijakan Uni Eropa (UE) yang mendiskriminasi ekspor produk sawit Indonesia.
“Tadi juga saya sampaikan, karena saya terus akan berjuang karena memang masih harus dipahami, karena memang saya bilang itu menyebabkan petani kita jadi korban karena ada kebijakan yang diskriminatif itu,” kata Wapres Ma’ruf Amin setelah pertemuan dengan Presiden Slovakia Zuzana Čaputová, di Istana Presiden, Bratislava, Slovakia, Senin (27/11/2023) waktu setempat.
Kiai Ma’ruf menjelaskan, diskriminasi UE yang menghambat ekspor sawit Indonesia telah merugikan para petani. Wapres mengatakan Indonesia juga terus mengadopsi kebijakan ekonomi ramah lingkungan, sehingga tidak tepat jika sawit Indonesia dianggap dihasilkan dari kegiatan yang merusak lingkungan.
Menurut Kiai Ma’ruf, pihak Slovakia belum merespons soal aspirasi Indonesia terkait kebijakan sawit UE yang diskriminatif.
Sebelum bertemu dengan Presiden Slovakia, Kiai Ma’ruf juga telah melakukan pertemuan dengan Deputi Perdana Menteri Slovakia Denisa Sakova. Namun, baik Presiden dan Deputi PM Slovakia, belum merespons soal protes Indonesia atas diskriminasi sawit itu.
"Samalah, tidak merespon soal itu," ujar Kiai Ma’ruf.
Kiai Ma’ruf mengatakan Pemerintah Indonesia masih harus terus berjuang meyakinkan negara-negara Eropa mengenai keamanan produk sawit Indonesia. "Itu konsensus Uni Eropa belum diubah, kelihatannya masih harus diperjuangkan," kata Wapres Ma’ruf Amin.