Selasa 28 Nov 2023 09:56 WIB

Ningning Aespa Mengaku Idap ADHD Ekstrem, Seperti Apa Gejalanya?

ADHD merupakan gangguan perkembangan saraf.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Aespa, girl band di bawah naungan SM Entertainment. Ningning Aespa (kanan) mengaku mengidap ADHD.
Foto: Soompi
Aespa, girl band di bawah naungan SM Entertainment. Ningning Aespa (kanan) mengaku mengidap ADHD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ningning Aespa sempat membuka diri mengenai pergelutan masalah kesehatan mentalnya dalam "Bam's House". Dalam acara yang dipandu oleh BamBam GOT7 itu, Ningning bercerita bahwa dirinya mengidap gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) yang ekstrem.

Dalam episode "Bam's House" yang diunggah di Youtube pada 24 November, BamBam mulanya bertanya mengenai kabar yang dia dengar mengenai Ningning. BamBam mengatakan, dia kerap mendengar cerita bahwa Ningning selalu berbaring dan menggunakan ponsel selama di rumah.

Baca Juga

Ningning lalu membenarkan pernyataan tersebut dan mengungkapkan bahwa hal itu dia lakukan karena mengidap ADHD. Menurut Ningning, ADHD yang dia idap terasa cukup ekstrem.

"Bila saya tidak melihat ponsel saya, saya melakukan ini dan itu. Saya menjadi kacau sendirian di dalam kamar," ujar Ningning, seperti dilansir KBIZoom pada Senin (27/11/23).

ADHD juga membuat Ningning kerap kesulitan untuk fokus. Sebagai contoh, Ningning mengatakan dia suka membaca dan melukis, tetapi hobi itu tak tersalurkan dengan baik karena kondisinya.

"Saya suka baca buku, tapi saya tidak bisa fokus dengan baik," ujar Ningning.

Di sisi lain, Ningning mengungkapkan bahwa dia bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dalam satu waktu dengan baik. Misalnya, dia mampu berbicara dengan orang lain sambil tetap memainkan ponselnya.

ADHD merupakan gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan sejumlah gejala seperti sulit memusatkan perhatian, hiperaktif, impulsif, dan sulit meregulasi emosi. Orang yang mengidap ADHD sering kali disebut sebagai neurodivergent.

Menurut Medical News Today, ADHD memiliki spektrum gejala yang luas, mulai dari ringan hingga berat. Tiap pengidap ADHD juga bisa merasakan gejala yang berbeda-beda.

Variasi gejala inilah yang biasanya dipertimbangakn oleh dokter sebelum mendiagnosis pasien dengan ADHD dan mendiagnosis jenis ADHD yang diidap pasien. Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition, Text Revision (DSM-5-TR), ADHD bisa dibagi menjadi tiga jenis, sebagai berikut:

1. ADHD Inattentive: Gejalanya mencakup kesulitan untuk memusatkan perhatian, tampak tidak mendengarkan, kesulitan mengikuti instruksi, mudah terdistraksi, dan kesulitan mengorganisir.

2. ADHD Hiperaktif-Impulsif: Gejalanya mencakup terus bergerak atau sulit duduk diam, gelisah ekstrem, atau pada anak-anak suka berlari dan memanjat berlebih, bicara berlebih, suka menyela pembicaraan orang, dan kesulitan menunggu giliran.

3. ADHD kombinasi dari dua jenis di atas

Terapi ADHD untuk tiap individu bisa sangat berbeda-beda. Secara umum, terapi yang diberikan untuk pengidap ADHD adalah terapi perilaku dan obat-obatan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement