REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Seorang politikus sayap kanan Swedia Jimmie Akesson mengeluarkan pernyataan kontroversial akhir pekan lalu yang memicu perdebatan di dalam dan luar negeri.
Jimmie Akesson yang merupakan pemimpin Partai Demokrat Swedia (SD) dalam pidatonya di kongres tahunan partai SD pada Sabtu pekan lalu mengatakan dia ingin menghancurkan masjid-masjid yang membawa pesan anti-Swedia.
“Kita juga harus mulai menyita dan menghancurkan masjid-masjid di mana propaganda anti-demokrasi, anti-Swedia, homofobik, anti-Semit atau disinformasi umum tersebar,” kata Akesson, seperti dilansir Euronews, Selasa (28/11/2023).
Tetapi pernyataan Akesson mendapat kecaman dari banyak pihak. Termasuk dari perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson, seorang konservatif yang koalisi pemerintahannya didukung oleh partai SD. Ia justru mengutuk komentar Akesson.
“Saya pikir ini adalah cara yang tidak sopan dalam mengekspresikan diri, cara yang mempolarisasi dalam mengekspresikan diri. Ini memberikan gambaran buruk tentang apa yang diperjuangkan Swedia di dunia internasional,” katanya kepada lembaga penyiaran publik SVT.
Reaksi di Swedia dan luar negeri...