Selasa 28 Nov 2023 10:54 WIB

Inggris Laporkan Kasus Pertama Infeksi Flu Babi Langka pada Manusia

Sejak 2005, cuma ada 50 kasus flu babi H1N2 pada manusia secara global.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Flu Babi (ilustrasi). UKHSA deteksi kasus influenza A(H1N2)v pada manusia.
Foto: Dok Kementan
Flu Babi (ilustrasi). UKHSA deteksi kasus influenza A(H1N2)v pada manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- UK Health Security Agency mengumumkan pihaknya telah mendeteksi kasus pertama virus influenza A (H1N2) pada manusia di Inggris. Influenza A H1N2 merupakan sebuah varian virus penyebab flu yang serupa dengan virus yang beredar pada babi di wilayah tersebut.

Kasus ini terungkap melalui pengawasan rutin flu nasional yang dilakukan oleh UKHSA dan Royal College of General Practitioners (RCGP). Individu yang mengalami gejala pernapasan diuji dan hasilnya menunjukkan infeksi virus influenza A (H1N2).

Baca Juga

Meskipun kasus tersebut ringan dan individu tersebut telah sembuh, sumber penularannya masih dalam penyelidikan. Menyusul deteksi ini, UKHSA sedang melakukan penelusuran terhadap kontak dekat individu ini.

Mereka juga memberikan rekomendasi pengujian kepada kontak dekat serta saran terkait perawatan yang diperlukan jika orang-orang tersebut menunjukkan gejala atau hasil tes yang positif. Dalam keterangan resminya, Direktur Insiden di UKHSA, Meera Chand menyatakan pentingnya pengawasan dan pengurutan genom untuk mendeteksi virus ini serta upaya cepat dalam pelacakan kontak dekat dan mengurangi potensi penyebaran virus.

"Ini adalah pertama kalinya kami mendeteksi virus ini pada manusia di Inggris, meskipun virus ini sangat mirip dengan virus yang terdeteksi pada babi," kata Chand, dilansir Gov.uk, Selasa (28/11/2023).

Kepala Petugas Kedokteran Hewan, Christine Middlemiss, menyoroti pentingnya kesehatan, kesejahteraan, dan biosekuriti hewan yang tinggi dalam mencegah penularan penyakit dari hewan ke manusia. Dia menekankan kolaborasi antara sistem pengawasan hewan dan manusia untuk melindungi semua pihak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement