REPUBLIKA.CO.ID, NANTUCKET -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berlibur ke Nantucket di Negara Bagian Massachusetts. Namun, pengunjuk rasa pro Palestina berhasil melacaknya dan menerornya soal genosida di Gaza.
Keluarga Biden tiba di Nantucket 21 November 2023 malam dan tinggal di rumah miliarder David Rubenstein. Dinas Rahasia mempersiapkan pulau itu lima hari sebelum Air Force One mendarat, termasuk gelombang Pasukan Polisi Negara Bagian Massachusetts untuk meningkatkan keamanan.
Tapi para pengunjuk rasa berhasil melacak keberadaannya dan muncul di hadapan Biden pada 24 November. Mereka menyuarakan tuntutan saat dia berangkat makan siang bersama keluarganya dan sekali lagi saat mereka menghadiri upacara penerangan pohon.
Setiap kali Biden muncul, mereka meneriakkan slogan-slogan yang sudah tidak asing lagi, termasuk “Bebaskan Palestina” dan “Biden, Biden, kamu tidak bisa bersembunyi. Kami menuduhmu melakukan genosida!”
”Biden, you can’t hide, we charge you with genocide!”
Protestors disrupt Biden’s holiday in Nantucket in response to his full support of Israel’s war on Palestine. pic.twitter.com/f2lSI9jr8V
— Clash Report (@clashreport) November 27, 2023
Meski pengunjuk rasa terus bersuara, Biden terlihat tidak peduli dan fokus menyapa anggota paduan suara anak-anak yang tampil di acara penerangan pohon. Seorang pejabat setempat mencoba menghalangi para pengunjuk rasa untuk mengganggu upacara tersebut dengan menekankan bahwa itu bukan acara politik.
Dukungan kuat Biden terhadap Israel harus dibayar mahal karena partainya terpecah belah akibat perang di Jalur Gaza. Jumlah pemilihnya merosot karena para pemilih muda dan anggota partainya mendukung rakyat Palestina.
Laporan NBC awal pekan ini menyoroti betapa besarnya penurunan jumlah suara Biden. Mantan presiden Donald Trump mengalahkan Biden dalam pertarungan umum hipotetis untuk pertama kalinya dalam sejarah jajak pendapat jaringan tersebut.
Sebelum melakukan liburan, Biden sebelumnya menghadiri beberapa pengarahan dengan para pembantu keamanan nasional. Menurut FoxNews, pertemuan itu membahas informasi terbaru kepadanya ketika Hamas melepaskan sandera tahap pertama sesuai perjanjian dengan Israel melakukan hal sama sebagai upaya menjalankan kesepakatan gencatan senjata empat hari.