REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, menekankan sangat pentingnya Pulau Jawa dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Khususnya empat provinsi di sana, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah yang merupakan pemilih daftar pemilih tetap tertinggi se-Indonesia.
Pulau Jawa, Arsjad menjelaskan, memiliki 57 persen dari total jumlah daftar pemilih tetap se-Indonesia. Ia yakin dengan kekerabatan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, pasangan tersebut dapat merebut suara di pulau tersebut.
"Maka bisa saya katakan, secara objektif dan secara subjektif, Jawa adalah kunci, kunci pemenangan Pilpres 2024. Meskipun daerah-daerah lain juga berdampak signifikan atau penting semuanya, faktanya Pulau Jawa memiliki DPT yang paling besar di antara pulau-pulau lainnya," ujar Arsjad dalam rapat koordinasi nasional relawan Ganjar-Mahfud di JIExpo, Jakarta, Senin (27/11/2023).
Pertama adalah DKI Jakarta yang menjadi fokus utama dari seluruh pemilih di Indonesia. Ia mengaku optimistis, pasangan Ganjar-Mahfud dapat meraih 71 suara di ibu kota negara Indonesia itu.
Kedua adalah Jawa Barat yang memiliki daftar pemilih tetap terbanyak dibandingkan provinsi-provinsi lainnya. TPN Ganjar-Mahfud memfokuskan gerakan pemenangan di wilayah pantai utara (Pantura) dan Priangan Timur.
"Jawa Timur sebagai provinsi dengan penduduk tertinggi kedua, sudah hampir bisa kita kuasai, tetapi kita harus juga bertempur di Madura, di Probolinggo, di Situbondo. Perlu diingat Madura itu adalah daerahnya Prof Mahfud, jadi mutlak kita harus menangkan daerah tersebut," ujar Arsjad.
Ketiga adalah Banten yang menurut TPN Ganjar-Mahfud menjadi provinsi yang unik. Sebab di sana, masyarakatnya cenderung belum menentukan pilihannya atau swing voters yang dapat direbut oleh Ganjar-Mahfud.
Terakhir adalah Jawa Tengah yang menjadi provinsi yang dipimpin oleh Ganjar sebagai gubernur selama 10 tahun. TPN Ganjar-Mahfud menargetkan memperoleh 72 persen suara pada Pilpres 2024 di provinsi tersebut.
"Waktu kita tinggal 79 hari lagi, pergerakan kita ini tinggal 79 hari lagi, pergerakan TPN, relawan, dan aset pendukung lainnya harus terintegrasi maksimal. Kita harus kerja cerdas, kerja keras melakukan kampanye yang taktis dan sistematis," ujar Arsjad.