Selasa 28 Nov 2023 13:45 WIB

Cerita Kampanye Anies dan Jokowi Coba Raup Simpati Warga Tanah Merah

Anies memilih Kampung Tanah Merah menjadi titik kick off pertama kampanye 2024.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Calon presiden Anies Rasyid Baswedan menyapa warga saat berkampanye di Kampung Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara, Selasa (28/11/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Calon presiden Anies Rasyid Baswedan menyapa warga saat berkampanye di Kampung Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara, Selasa (28/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampung Tanah Merah di Kecamatan Koja, Jakarta Utara yang berpolemik atas masalah agraria. menjadi titik potensial bagi calon pemimpin, baik tingkat daerah maupun pusat untuk menarik suara. Joko Widodo (Jokowi) dan Anies Rasyid Baswedan adalah para aktor yang mengambil kesempatan atas permasalahan warga Tanah Merah dalam Pilgub maupun Pilpres.

 

Tanah Merah memang memiliki jejak sejarah yang cukup panjang. Permasalahan agraria dan legalitas lahan di titik tersebut masih berpolemik karena sengketa. Warga Tanah Merah yang telah hidup berpuluh-puluh tahun lamanya di Tanah Merah mendambakan adanya perhatian dari pemimpin daerah hingga pusat untuk memberikan solusi.

 

Sejauh ini, solusi sementara telah bergulir. Pada 2012, Jokowi saat akan maju menjadi gubernur DKI Jakarta menjanjikan bakal mengakui keberadaan warga Tanah Merah dengan memberikan kartu tanda penduduk (KTP). Hal itu berdasarkan penandatanganan kontrak politik pada 12 September 2012.

 

Di antara yang dijanjikan Jokowi adalah membentuk rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) di kawasan tersebut. Pembuatan dokumen dan perangkat kependudukan tersebut bertujuan agar masyarakat dapat mengurus berbagai permasalahan administrasi seperti akta kelahiran dan lainnya.

 

Namun. pembuatan dokumen dan perangkat kependudukan tersebut tidak serta merta mengakui kepemilikan lahan di Tanah Merah. Sehingga status warga di situ belum kuat.

 

Eksistensi polemik di Tanah Merah pun berlanjut para Pilgub 2017 saat Anies Baswedan maju menjadi Gubernur DKI Jakarta. Janji Anies yang kemudian diwujudkan adalah memberikan izin mendirikan bangunan (IMB) sementara bagi warga Tanah Merah.

 

Setelah Pilgub DKI 2017 dan Anies berhasil memimpin Jakarta pada periode 2017-2022, oa melanjutkan kedekatannya dengan warga Tanah Merah pada Pilpres 2024. Kampung Tanah Merah di Koja Jakarta Utara menjadi titik kick off kampanye paslon Koalisi Perubahan pada hari perdana kampanye, Selasa (28/11/2023).

Anies hadir langsung dalam kampanye tersebut karena terinspirasi dari semangat Pilkada 2017. "Tanah Merah ini adalah sebuah kampung yang masyarakatnya pada 2016 itu datang ke rumah kami meminta untuk saya menjadi calon gubernur," kata Anies kepada wartawan di lokasi, Selasa.

Anies mengatakan, para warga Tanah Merah datang berbondong-bondong ke kediamannya di Pendopo Anies, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan dengan menyewa Kopaja atau Metro Mini. Anies mengaku terkesan atas upaya warga Tanah Merah tersebut.

 

"Pada waktu itu saya jawab bahwa yang bisa mengajukan jadi calon gubernur itu adalah partai politik, jadi sebaiknya sampaikan ke partai politik. Lalu saya sampaikan kepada mereka apa yang jadi concern mereka sampaikan aspirasinya. Kemudian pada Jumat 23 September 2016 pada waktu itu pendaftaran pilkada hari Jumat, hari Sabtunya saya keliling, pertama di Kampung Tanah Merah," jelasnya.

Setelah terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta dengan diusung Partai Gerindra dan PKS, Anies merealisasikan pemberian IMB sementara kepada warga Tanah Merah. Pada 2021, pemberian IMB sebagai tanda legalitas kepemilikan lahan mulai menemukan titik terang.

 

"Tanah Merah ini punya persoalan lahan yang mereka gunakan dalam sengketa antara warga dengan BUMN. Kemudian kami sampaikan solusinya, solusinya adalah dengan dibuatkan IMB sementara kolektif sehingga warga bisa mendapatkan akses air minum, listrik, bisa dapat izin usaha mikro kecil (IUMK). Nah masalah sengketanya biar diselesaikan di pengadilan, tapi kebutuhan rakyat harus terpenuhi, air, listrik, dan lain-lain," ujar Anies.

 

Dengan alasan itu, Anies yang telah berpengalaman memimpin Jakarta selama lima tahun juga bersemangat untuk melanjutkan memimpin secara nasional. Di antaranya dengan dukungan lagi dari warga Tanah Merah.

 

"Jadi sekarang kami akan berjalan menuju sebuah amanah yang sedang sekarang diatur lewat pemilu tingkat nasional. Saya mulainya dari kampung dimana dulu kami memulai di jakarta," tutur eks mendikbud tersebut

 

Nantinya, jika mampu menjadi presiden RI 2024-2029, Anies berjanji akan terus melanjutkan memberikan perhatian kepada warga Kampung Tanah Merah. Dia juga menyinggung masa berlaku IMB sementara yang diperoleh warga sampai 2024. Harapannya, IMB itu bisa diteruskan dan masalah sengketa lahan bisa diselesaikan.

 

"Harus nanti ada penyelesaian terkait dengan lahan-lahan di Tanah Merah dan kami melihat sebenarnya jauh lebih sederhana untuk keputusan mengenai pencatatan aset. (Masa berlaku IMB sementara sampai 2024) teruskan, saya berharap siapapun yang memimpin Jakarta itu diteruskan karena ini soal keadilan," kata Anies.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement