REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya menggelar apel pasukan sebagai persiapan penanggulangan bencana hidrometeorologi di Lapangan A Mapolrestabes Surabaya, Selasa (28/11/2023). Kesiapsiagaan diperlukan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi intensitas curah hujan di Jawa Timur akan meningkat.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan semua stakeholder di Jawa Timur harus bersiap menghadapi kondisi alam yang tidak menentu. Terutama di wilayah Kota Surabaya terkait dengan potensi banjir, curah hujan tinggi, dan angin puting beliung.
"Kemungkinan ketika ada bencana itu terkait dengan pohon tumbang, angin puting beliung, rumah roboh, dan banjir, sehingga kami harus menyiapkan semua stakeholder untuk bersinergi," kata Eri.
Eri berharap, dengan sinergitas dan kesiapan semua stakeholder di Surabaya, Kota Pahlawan dapat terhindar dari bencana alam. Meskipun, kata dia, bencana alam seperti angin puting beliung, datangnya bisa secara tiba-tiba.
"Insya Allah dengan kekuatan bersama dan doa kita semua warga Surabaya, kita bisa terhindarkan dari bencana yang akan menghantam Kota Surabaya," ujarnya.
Eri pun memastikan, ketika terjadi bencana, Pemkot Surabaya bersama TNI-Polri, akan selalu siaga memberikan bantuan secepatnya kepada masyarakat. "Kita akan memberikan bantuan semaksimal mungkin dan kita memberikan bantuan termasuk perbaikan-perbaikan," ucapnya.
Komandan Korem (Danrem) 084/ Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Yusman Madayun menyampaikan, pihaknya siap membantu setiap saat ketika terjadi bencana alam di Kota Pahlawan. Bahkan, kata dia, karena waktu datangnya bencana tidak bisa diprediksi, maka pihaknya siap siaga 24 jam untuk memberikan bantuan.
"Karena bencana (bisa datang) setiap saat, setiap detik, maka kita siap membantu, khususnya TNI-Polri siap siaga untuk membantu 1x24 jam," kata Yusman.