Selasa 28 Nov 2023 18:46 WIB

Butuh Modal untuk Kembangkan Mobil Listrik, Toyota Jual Sahamnya di Denso

Toyota terus meningkatan jarak tempuh mobil listriknya.

Logo Toyota terlihat selama New York International Auto Show, di Manhattan, New York City, AS, 5 April 2023. Toyota berencana menjual sahamnya di Denso.
Foto: Reuters
Logo Toyota terlihat selama New York International Auto Show, di Manhattan, New York City, AS, 5 April 2023. Toyota berencana menjual sahamnya di Denso.

REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO- Toyota Motor dan dua afiliasinya berencana menjual sekitar 10 persen saham pembuat komponen Denso pada akhir tahun, dengan nilai saham yang kemungkinan bernilai sekitar 4,7 miliar dolar AS.

Menurut sumber yang mengetahui hal tersebut penjualan saham Denso akan menandai langkah terbaru produsen mobil terlaris di dunia itu untuk menguangkan saham di grup perusahaan seiring dengan peningkatan produksi kendaraan listrik. Peningkatan produksi mobil listrik merupakan upaya padat modal yang membutuhkan pendanaan untuk penelitian dan pengembangan serta perombakan lantai pabrik.

Baca Juga

“Toyota, Toyota Industries dan Aisin akan menjual saham Denso senilai total sekitar 700 miliar yen (4,7 miliar dolar AS) dengan harga pasar saat ini,” kata sumber tersebut.

Porsi penjualan Toyota Motor akan kurang dari setengah dari sekitar 10 persen, dan Toyota Industries dan Aisin akan mengambil sisanya, tambah sumber tersebut. Denso, pemasok utama Toyota, adalah pembuat komponen otomotif terbesar kedua di dunia.

Denso juga berencana untuk membeli kembali sebagian sahamnya di pasar terbuka untuk mengimbangi potensi dampak terhadap harga sahamnya, menurut sumber yang menolak disebutkan namanya karena masalah tersebut masih dirahasiakan.

Dalam sebuah pernyataan, Denso mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan penjualan saham, pembelian kembali dan langkah-langkah modal lainnya, namun belum ada keputusan yang diambil. Seorang juru bicara Toyota mengatakan perusahaannya tidak dalam posisi untuk mengomentari Denso, sementara juru bicara Toyota Industries mengatakan belum ada keputusan yang diambil. Juru bicara Aisin menolak berkomentar.

Perusahaan-perusahaan Jepang secara tradisional mengambil saham di afiliasi grup atau mitra bisnis mereka, sebuah praktik yang dikenal sebagai kepemilikan silang (cross-shareholding) yang menurut para kritikus menghambat tata kelola perusahaan.

Perusahaan-perusahaan perlahan-lahan melepaskan kepemilikannya selama bertahun-tahun, namun tren ini mendapat momentum setelah Bursa Efek Tokyo baru-baru ini mendesak perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan penggunaan modal mereka.

Toyota Motor, yang menguasai 24,2 persen persen saham Denso pada akhir September, diperkirakan akan tetap menjadi pemegang saham utama.

Pembeli saham tersebut diperkirakan sebagian besar adalah investor domestik, dan harganya belum ditentukan, kata sumber tersebut.

Toyota pada bulan Juli mengatakan akan menjual saham senilai sekitar 250 miliar yen di perusahaan telekomunikasi KDDI Corp setelah meluncurkan rencana besar-besaran untuk meningkatkan jarak tempuh kendaraan listriknya dan menekan biaya poduksi kendaraan listrik berbasis baterai.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement