REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data Indeks Kemahiran Bahasa Inggris EF (EF EPI) 2023 menunjukkan kemampuan bahasa Inggris masyarakat Indonesia masih rendah, yakni peringkat 79 dari 113 negara. "Kemampuan bahasa Inggris masyarakat Indonesia masih masuk dalam kategori rendah," ujar EF Director of Academic Affairs, Emma Walton, di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Indeks tersebut menunjukkan skor bahasa Inggris masyarakat Indonesia sebesar 469. Data juga menunjukkan bahwa masyarakat di Pulau Jawa menjadi wilayah dengan kecakapan tertinggi, sementara Papua menunjukkan kecakapan paling rendah. Kota Jakarta dan Surabaya muncul sebagai kota dengan kecakapan bahasa Inggris paling tinggi.
"Dengan Indeks Kemahiran Bahasa Inggris EF 2023, kami berharap memberikan pandangan yang komprehensif tentang kondisi kemahiran bahasa Inggris di seluruh dunia. Indonesia, meskipun di peringkat 79, menunjukkan tren positif yang menggembirakan," jelas dia.
Tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris di seluruh lapisan masyarakat, di antaranya akses pembelajaran yang tidak merata dan kualitas pengajaran yang tidak seimbang di berbagai daerah.
Riset EF EPI 2023 melibatkan 2,2 juta peserta tes dari 113 negara dan wilayah, memberikan pandangan mendalam tentang tingkat kemahiran bahasa Inggris di seluruh dunia. Dari total peserta tes, sekitar 55 persen adalah perempuan, dengan rentang usia peserta antara 18 hingga 60 tahun, dan rata-rata usia 26 tahun.
"Kemahiran bahasa Inggris dianggap sebagai elemen krusial dalam persiapan menghadapi Indonesia emas pada tahun 2045. Khusus bagi pemerintah, perlu menetapkan tingkat kemahiran minimal untuk pengajar bahasa Inggris, serta memberikan akses kepada orang dewasa untuk program pembelajaran sehingga memiliki kemahiran yang baik dalam bahasa Inggris," kata dia.