Selasa 28 Nov 2023 20:52 WIB

Cina Jamin Aman Didatangi Meski Kasus Pneumonia Melonjak

Kenaikan kasus pneumonia di Cina memicu kekhawatiran global mengenai pandemi baru.

Seorang anak memakai masker setelah keluar dari sekolah di Beijing, Cina, 23 November 2023.
Foto: EPA-EFE/MARK R. CRISTINO
Seorang anak memakai masker setelah keluar dari sekolah di Beijing, Cina, 23 November 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina tetap aman didatangi meski ada lonjakan kasus pneumonia khususnya terhadap anak-anak. Hal ini ditegaskan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin. 

"Izinkan saya meyakinkan Anda bahwa bepergian dan berbisnis di Cina aman dan tidak perlu khawatir," kata Wang dalam konferensi pers rutin di Beijing, China pada Senin (27/11/2023).

Baca Juga

Kasus pneumonia, utamanya menyerang anak-anak, tengah melonjak di Cina, dan pertama kali dilaporkan Komisi Kesehatan Nasional Cina pada 13 November 2023. "Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) telah mengadakan konferensi pers, bersama dengan Biro Nasional Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, atas permintaan WHO dan sudah mengatur pertukaran informasi para pakar kesehatan," kata Wang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menurut Wang, juga sudah menyampaikan situasi terkini penyakit menular pernafasan tersebut. Sejauh ini, pasien yang terjangkit pneumonia mengalami gejala demam, kelelahan, dan batuk.

Rumah sakit anak di beberapa kota seperti Beijing, Tianjin, dan Liaoning, mengalami lonjakan pasien dalam beberapa pekan terakhir. Pada 22 November 2023, WHO meminta hasil penyelidikan pemerintah Cina mengenai penyebab wabah ini.

Berdasarkan Komisi Kesehatan Nasional Cina, kenaikan kasus disebabkan oleh beberapa patogen saluran pernapasan seperti bakteri mycoplasma pneumonia, virus influenza, dan infeksi respiratory syncytial virus (RSV) serta adenovirus sehingga belum ada patogen baru yang ditemukan dalam kasus itu.

Namun, kenaikan kasus pneumonia di Cina juga memicu kekhawatiran global atas kemungkinan adanya ancaman pandemi baru, empat tahun setelah Covid-19 pertama kali muncul di negara ini. Wabah menyerang Cina saat penduduk negeri ini menjalani musim dingin pertama tanpa pembatasan Covid-19 yang diterapkan ketat selama tiga musim dingin pada 2020, 2021 dan 2022 untuk meredam Covid-19.

WHO merekomendasikan masyarakat Cina agar melakukan vaksinasi, menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit, tinggal di rumah saat sakit, menjalani tes dan perawatan medis sesuai kebutuhan, memakai masker sebagaimana mestinya, memastikan ventilasi yang baik dan mencuci tangan secara teratur.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement