REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para perempuan yang tergabung dalam Gerakan Biru Kuning memberikan mandat kepada pasangan Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) untuk memperjuangkan hak mereka. Mereka memberikan tiga mandat untuk pasangan AMIN.
"Pertama, harapan perempuan untuk lebih terwakili dan tidak terdiskriminasi, kita semua tau bagaimana ketidakseimbangan dalam berbagai sektor terjadi. Kedua, perempuan lebih berdayaguna dan sejahtera, dan terakhir Perempuan harus lebih terlindungi hak haknya secara adil," kata Koordinator Perempuan Gerakan Biru Kuning yang juga menjabat sebagai Bendahara GBK DKI Jakarta, Lia Suci Mulyawati dalam keterangannya pada Selasa (28/11/2023).
Lia mengamati masih banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga dan kasus yang menindas perempuan lainnya. Sehingga Lia berharap Pasangan AMIN bisa melaksanakan tiga mandat itu.
"Hanya pasangan AMIN yang punya komitmen untuk melaksanakan itu. Tentu keyakinan berdasar amanat atas rekam jejak Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," ujar Lia.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Koornas GBK H Fathan Subhi menyambut baik mandat tersebut. Dia mendukung sepenuhnya suara keprihatinan perempuan tersebut untuk dilaksanakan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar setelah memenangi Pilpres 2024. Fathan juga selama ini mempunyai kegelisahan yang sama atas nasib perempuan dalam kontestasi nasional.
"Padahal kebanyakan perempuan menjalankan peran sebagai ujung tombak dalam keluarga, maka wajib bagi pasangan AMIN untuk affirmative action," ujar Fathan.
Senada dengan itu, Ketua Umum Koornas GBK Andi Najmi mencermati Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar selama ini memiliki perhatian yang tinggi terhadap isu perempuan. Sehingga menurutnya AMIN tak mungkin abai terhadap partisipasi penuh perempuan dalam pelaksanaan program dan kebijakan nantinya.
"Pasangan AMIN akan melakukan affirmative action untuk memperjuangkan hak perempuan. Tujuannya agar kesetaraan dan keadilan bagi perempuan segera terwujud secara maksimal," ujar Andi.
Andi berharap di bawah kepemimpinan AMIN kesejahteraan dan kesetaraan perempuan akan terealisasi. "Sebab, jumlah perempuan yang berpendidikan tinggi sangat meningkat," ujar Andi.
Diketahui, posisi politik perempuan dalam Pemilu 2024 menjadi istimewa karena jumlah pemilih perempuan lebih besar dari jumlah pemilih laki-laki. Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada beberapa waktu lalu, jumlah pemilih perempuan pada Pemilu 2024 mencapai 101.589.505 orang, sedikit lebih banyak dibanding pemilih laki-laki yang mencapai 101.467.243 orang.