REPUBLIKA.CO.ID,CVT adalah kepanjangan dari Constantly Variable Transmision (atau transmisi variabel konstan). Seperti namanya, alih-alih rasio gigi tetap seperti transmisi manual atau otomatis konvensional, CVT memiliki kemungkinan rasio yang secara teoritis tidak terbatas.
Bagaimana cara kerja transmisi CVT dan bagaimana transmisi tersebut menawarkan berbagai kemungkinan rasio? Karena alih-alih menggunakan roda gigi dengan jumlah gigi berbeda untuk menghasilkan rasio tetap, CVT menggunakan sepasang drum (atau katrol) berbentuk kerucut yang dihubungkan oleh sabuk baja, atau tali.
Saat mobil berakselerasi, katrol mengembang atau berkontraksi, mengubah diameter (terkadang sedikit) bagian sabuk yang melaju. Hal ini secara efektif memvariasikan 'rasio' gigi dalam prosesnya dan memungkinkan mobil mempertahankan kecepatan yang diinginkan sekaligus menjaga kecepatan mesin sesuai kebutuhan dalam hal penghematan bahan bakar atau produksi tenaga dan torsi yang optimal.
Anggap saja seperti sepeda dorong modern dengan 24 gigi berkat pilihan tiga roda rantai (di pedal) dan delapan sproket (roda gigi) berbeda di roda belakang. Tapi sekarang bayangkan bahwa alih-alih menggunakan roda gigi individual, 24 opsi tersebut tidak memiliki langkah yang ditentukan, hanya penyebaran rasio.
CVT modern dikendalikan oleh komputer untuk efisiensi tetapi prinsipnya sama dengan CVT pertama yang digunakan di penggergajian kayu abad ke-19 dan DAF 600 tahun 1958 yang merupakan contoh produksi pertama mobil dengan transmisi CVT.
Namun mengapa produsen mobil beralih ke sistem transmisi ini padahal sebenarnya tidak ada yang salah dengan transmisi otomotif yang sudah ada?
Pada dasarnya, mobil CVT berpotensi meningkatkan efisiensi dan mengurangi konsumsi bahan bakar dibandingkan pilihan transmisi populer lainnya. Dan itu semua karena mesin bensin dan diesel memiliki keunggulan di mana keduanya dapat bekerja paling efisien.
Oleh karena itu, jika Anda dapat menjaga mesin tetap bekerja pada titik yang tepat (kecepatan mesin tertentu) maka mesin akan bekerja lebih banyak dengan bahan bakar yang lebih sedikit.
CVT modern dikendalikan komputer untuk efisiensi tetapi prinsipnya sama dengan CVT pertama.
Karena CVT dapat memvariasikan rasio efektifnya tanpa batas, maka CVT dapat menahan mesin lebih sering, dibandingkan rasio tetap transmisi konvensional yang menentukan kecepatan mesin.
CVT awal dibatasi oleh kemampuannya menangani torsi tanpa sabuk penggerak hancur berkeping-keping. Ini berarti mobil yang lebih kecil, lebih ringan, dan bertenaga lebih rendah lebih cocok menggunakan CVT yang berarti mobil ini dijauhi oleh banyak produsen mobil selama beberapa dekade.
Namun material dan teknologi baru membuat CVT kini jauh lebih kuat dan banyak digunakan. Banyak pabrikan Jepang telah menggunakan teknologi ini untuk SUV ukuran menengah mereka dan girboks CVT bekerja dengan baik dengan driveline hybrid yang, seperti girboks itu sendiri, ditujukan untuk efisiensi tinggi di atas segalanya.
Dalam hal penggunaan transmisi CVT, Nissan, Subaru dan Toyota adalah yang terdepan. Jelas, pabrikan ini telah mengatasi tantangan terbesar dalam teknologi transmisi CVT.
Kelemahan dari mobil CVT adalah terasa agak asing untuk dikendarai. Alih-alih mobil dan mesin berakselerasi secara bersamaan, CVT menggunakan pendekatan yang berbeda, memungkinkan mesin untuk meningkatkan efisiensinya dan kemudian mengubah rasionya hingga mobil mengejar motornya. Pengemudi yang lebih tajam cenderung tidak menyukai suara dan sensasi yang dihasilkannya.
Jika Anda memikirkan mobil dengan transmisi CVT, Anda perlu mengendarainya dalam berbagai kondisi untuk memastikan Anda dapat menyesuaikan diri dengan kebiasaannya. Ada juga sedikit hal mekanis yang terjadi pada CVT yang berarti catatan servis sangat penting (seperti halnya dengan mobil mana pun, tentu saja).
Transmisi CVT akan punah di era mobil listrik?
Ikuti Whatsapp Channel Republika