REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- British Broadcasting Corporation (BBC) mendapat kecaman karena salah menerjemahkan wawancara salah satu tahanan Palestina yang dibebaskan Israel. Tahanan itu dibebaskan dalam perjanjian pertukaran tahanan dan gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel.
Dalam wawancara dengan tahanan yang dibebaskan tersebut, BBC menampilkan teks bahasa Inggris dari terjemahan bahasa Arab secara keliru. Tahanan itu diwawancara dalam bahasa Arab.
Terjemahan teks bahasa Inggris yang ditampilkan BBC mengatakan, "Tidak ada yang membantu kami. Hanya Hamas yang peduli. Mereka yang merasakan penderitaan kami, saya ucapkan banyak terima kasih”.
Akun Respond Crisis Translation, sebuah kumpulan aktivis bahasa, mengoreksi terjemahan BBC tersebut. Respond Crisis Translation mengatakan, terjemahan yang benar dari pernyataan yang dilontarkan tahanan Palestina tersebut yaitu menyoroti tentang perlakuan buruk Israel terhadap tahanan.
“Mereka (Israel) memenjarakan kami selama sebulan. Saat musim dingin tiba, listrik padam. Kami hampir mati karena cuaca dingin," ujar Respond Crisis Translation mengacu pada terjemahan yang benar dari wawancara dengan tahanan Palestina.
Kalimat terjemahan BBC yang berbunyi, "Kami sangat mencintai mereka (Hamas)”, dikoreksi oleh Respond Crisis Translation. Kelompok aktivis bahasa itu mengatakan, terjemahan yang benar berbunyi, "Mereka (Israel) menyemprot kami dengan semprotan merica dan membiarkan kami mati di dalam penjara.”
Kelompok tersebut menyatakan bahwa tahanan Palestina yang diwawancara tidak pernah menyebut Hamas atau kata-kata serupa. Respond Crisis Translation mengecam BBC karena melakukan kesalahan penerjemahan yang sangat besar. Menurut kelompok tersebut, hal ini bukan hanya sebuah kesalahan, melainkan juga pemalsuan rasis yang mengobarkan api perang di Gaza.
“Kesalahan penerjemahan seperti ini, yang disengaja atau tidak, memperburuk genosida warga Palestina yang sedang berlangsung di Gaza," ujar pernyataan Respond Crisis Translation, dilansir Middle East Monitor, Selasa (28/11/2023).
Menyusul kritik dan protes dari banyak pengguna dan aktivis lainnya, BBC mengakui bahwa cuplikan wawancara tersebut memiliki terjemahan yang tidak akurat. BBC menyatakan, hal tersebut terjadi karena kesalahan dalam proses pengeditan. BBC memperbarui dan mengunggah video wawancaranya dalam versi yang lebih panjang, yang termasuk referensi ke Hamas.