REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Satu keluarga Palestina beranggotakan enam orang bersikeras untuk tetap tinggal di rumahnya di Kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah. Padahal, tempat tinggal tersebut telah menjadi puing-puing akibat serangan udara Israel.
Keluarga tersebut terus hidup dalam kondisi yang sulit setelah pesawat tempur Israel menghancurkan rumah dua lantai mereka pada bulan lalu. Serangan itu juga melukai serius kepala keluarga Khaled Naji yang berusia 51 tahun.
Khaled mengatakan dikutip dari Anadolu Agency, bahwa mereka terkejut dengan pengeboman rumah meskipun tidak ada sasaran militer di dekat hunian itu. Rudal Israel mengubah rumahnya dan rumah tetangganya menjadi puing-puing.
“Pemboman tersebut menyebabkan luka dalam di tangan saya dan luka bakar di tubuh saya setelah saya pulih dari bawah reruntuhan…,” kata Khaled.