Rabu 29 Nov 2023 10:59 WIB

The Fed Diprediksi Tahan Suku Bunga Hingga Akhir 2023 

Jika inflasi mulai turun, Fed akan mulai menurunkan suku bunga.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Kantor The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat
Foto: Wikimedia Commons
Kantor The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pengambil kebijakan Federal Reserve terlihat semakin nyaman menutup tahun ini dengan menahan suku bunga sementara waktu terus berjalan.

Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan, tingkat inflasi bergerak sesuai dengan perkiraan. "Saya semakin yakin bahwa kebijakan saat ini berada pada posisi yang tepat untuk memperlambat perekonomian dan mengembalikan inflasi ke dua persen. Saya juga cukup yakin untuk melakukan hal tersebut tanpa kenaikan tajam tingkat pengangguran, yang kini berada angka 3,9 persen," kata dia dilansir dari laman Reuters.

Baca Juga

Jika penurunan inflasi terus berlanjut selama beberapa bulan lagi, tiga bulan, empat bulan, lima bulan, Fed bisa mulai menurunkan suku bunga hanya karena inflasi lebih rendah.

"Ini tidak ada hubungannya dengan upaya menyelamatkan perekonomian. Ini konsisten dengan setiap aturan kebijakan. Tidak ada alasan untuk mengatakan kita akan mempertahankannya pada tingkat yang tinggi," kata Waller.

Kenaikan suku bunga Fed tambahan masih mungkin terjadi jika data mendatang mencakup kenaikan tekanan harga yang tidak terduga, katanya. Dan guncangan yang tidak terduga dapat mengagalkan skenario soft-landing.

Pernyataannya secara keseluruhan menjelaskan mengapa Fed merasa suku bunga mungkin tidak perlu naik lebih tinggi dan mungkin akan turun tahun depan. Imbal hasil obligasi turun setelah komentar Waller tersebut, dan investor memperkirakan peluang penurunan suku bunga yang lebih besar mulai Mei dan turun lebih dari satu poin persentase penuh pada 2024.

The Fed mempertahankan suku bunga acuan semalam tetap stabil kisaran 5,25 persen - 5,50 persen pada akhir pertemuan 31 Oktober-November. Pertemuan kebijakan, dan para analis sangat memperkirakan hasil yang sama pada pertemuan 12-13 Desember.

Komentar Waller termasuk peringatan yang kini menjadi standar dalam penampilan publik para pejabat Fed. "Inflasi masih terlalu tinggi, dan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah perlambatan yang kita lihat ini akan berkelanjutan," ungkap Waller.

"Masih ada ketidakpastian yang signifikan mengenai laju aktivitas di masa depan, jadi saya tidak bisa mengatakan dengan pasti apakah (Komite Pasar Terbuka Federal) telah berbuat cukup untuk mencapai stabilitas harga," tambahnya.

Pekan ini menandai kesempatan terakhir bagi para pengambil kebijakan The Fed untuk menyampaikan pandangan mereka secara publik sebelum jeda masa pertemuan rutin. Ketua Fed Jerome Powell kemungkinan akan menyampaikan pidato terakhirnya pada Jumat di Spelman College di Atlanta. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement