Rabu 29 Nov 2023 13:44 WIB

Pengamat Ingatkan Pj Heru Hati-Hati Berucap Soal Ancam Pindahkan ASN ke IKN

Nirwono Yoga menyarankan ada baiknya Pj Heru untuk meluruskan salah ucap.

Rep: Haura Hafidzah/ Red: Erik Purnama Putra
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Foto: Republika/ Haura Hafizhah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga menanggapi ucapan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang 'mengancam' aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta akan dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) jika tidak bekerja dengan baik.

Menurut Nirwono, Pj Heru harus lebih bijaksana dan berhati-hati dalam berucap. Hal itu agar tidak menimbulkan polemik yang tak perlu di masyarakat. 

Baca Juga

"Komentar Pj Heru lebih bersifat berkelakar atau bercanda, seperti halnya saat beliau mengomentaari perihal penanganan polusi udara dengan komentarnya ditiup saja. Jadi, tidak perlu dipusingkan. Meskipun perkataan beliau tidak tepat dan tidak patut diucapkan oleh seorang Pj Heru," kata Nirwono saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta pada Rabu (29/11/2023).

Nirwono melihat, dari sudut pandang lain, ASN dan masyarakat akan melihat bahwa IK lebih sebagai 'tempat buangan' bagi yang tidak bekerja dengan baik di pemerintahan. Hal itu justru kontradiksi dengan visi pemerintah pusat yang ingin menjadikan IKN sebagai kota harapan baru, pusat pemerintah yang berkelas dunia, dan pengganti Jakarta.

Menurut dia, sisi negatif seperti itu yang tidak terpikirkan oleh Pj Heru ketika berkelakar ingin memindahkan ASN ke IKN. Nirwono juga menyarankan, ada baiknya Pj Heru untuk meluruskan salah ucap (slip tongue) bahwa itu sekadar bercanda saja.

Namun, di balik pesan itu adalah Pj Heru memberikan tantangan kepada seluruh ASN DKI Jakarta untuk bekerja lebih baik lagi daripada sekarang dalam membenahi berbagai persoalan di Ibu Kota. Nirwono melanjutkan, justru selama ini menjadi alasan utama pemerintah pusat untuk memindahkan ibu kota karena masalah di Jakarta.

Selama ini, persoalan di Jakarta, seperti banjir, kemacetan lalu lintas, polusi udara, hingga tata ruang berantakan, belum juga teratasi dengan baik. Padahal,  Presiden Jokowi menginstruksikan Pj Heru untuk mengatasi masalah itu semua.

"Masyarakat DKI Jakarta berharap sebagai kepala daerah DKI Jakarta yang menjadi pusat perhatian atau sorotan nasional baik ucapan maupun tindakannya agar lebih bijaksana dan lebih berhati-hati dalam bertindak. Fokus saja kepada pekerjaan rumah (PR) sesuai arahan Presiden dalam setahun ke depan," kata Nirwono.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement