REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Memberikan nasehat dan kritik dengan kalimat-kalimat yang benar terhadap penguasa yang dzalim termasuk dalam kategori berjihad di jalan Allah. Bahkan menyampaikan kebenaran kepada penguasa dzalim adalah jihad yang paling utama. Ini sebagaimana hadits berikut.
حَدَّثَنَا الْقَاسِمُ بْنُ زَكَرِيَّا بْنِ دِينَارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مُصْعَبٍ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَادَةَ الْوَاسِطِيُّ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ قَالَا حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ أَنْبَأَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جُحَادَةَ عَنْ عَطِيَّةَ الْعَوْفِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Al Qasim bin Zakaria bin Dinar telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mush'ab. (Dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubadah Al Wasithi telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Israil telah memberitakan kepada kami Muhammad bin Juhadah dari 'Athiyah Al 'Aufi dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda: "Jihad yang paling utama adalah (menyampaikan) kalimat (haq) di depan penguasa yang lalim,” (HR. Ibnu Majah nomor 4001).
Oleh karena itu kalimatul haqqin atau penyampaian amar maruf nahi munkar, dalam arti ucapan-ucapan, atau usulan-usulan yang benar yang disampaikan kepada pejabat pemerintah yang zalim, maka hal itu pun termasuk jihad dan lebih disenangi Allah daripada bentuk jihad lainnya. Sebab ucapan yang benar atau kritik yang membangun yang disampaikan kepada pejabat yang zalim berisiko lebih besar. Bahkan dapat membuat orang yang menyampaikan ucapan kebenaran tersebut mendapatkan sanksi.
Meski begitu dalam penyampaian kebenaran atau kritikan yang membangun kepada pejabat pemerintah yang zalim perlu pertimbangan aturan-aturan. Karena itu, menyampaikan kebenaran tidak cukup bermodal keberanian dan apa yang diperjuangkan adalah benar. Namun harus memperhatikan agar apa yang disampaikan tidak memunculkan kemudharatan yang baru. Sebab banyak orang yang berupaya untuk melakukan amar ma'ruf nahi munkar namun justru mendatangkan perbuatan munkar yang lebih besar.
Selain itu dalam menyampaikan kebenaran atau memberikan kritikan yang membangun maka yang harus dipertimbanhkan juga adalah kebenaran atau kejelasan dari konten atau masalah yang akan dikritik. Sehingga jangan sampai mengeluarkan kritik tentang sesuatu masalah yang belum jelas informasinya atau masih isu, yang justru akan menimbulkan kegaduhan.
Oleh karenanya Islam menghendaki dalam menyelesaikan suatu masalah yang munkar dengan indah dan tidak dengan cara kekerasan yang justru dapat menimbulkan citra negatif pada Islam.