Rabu 29 Nov 2023 23:00 WIB

Bedah Buku di Kongres Ke-32 HMI Soroti Persoalan Nikel Indonesia

HMI turut berkontribusi sumbangkan pemikiran persoalan nikel.

Rep: Rizky Suryandika/ Red: Nashih Nashrullah
Proses pembakaran bijih nikel (ilustrasi). HMI turut berkontribusi sumbangkan pemikiran persoalan nikel
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Proses pembakaran bijih nikel (ilustrasi). HMI turut berkontribusi sumbangkan pemikiran persoalan nikel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Forum bedah buku Nikel Indonesia: Kunci Perdagangan Internasional karya Elisa Sugito ikut meramaikan Kongres HMI XXXII di Kluwiland Pontianak pada Senin (27/11/2023).

Forum bedah buku Nikel Indonesia: Kunci Perdagangan Internasional yang ditulis oleh jebolan jurusan Hukum Perdagangan Internasional FH UI itu berjalan dengan penuh antusias dari para peserta. 

Baca Juga

Setidaknya ada 300 orang peserta dari berbagai daerah yang tersebar di seluruh Indonesia baik dari kalangan mahasiswa, praktisi, maupun akademisi. Dalam forum bedah buku ini, Elisa menjelaskan alasannya menulis buku mengenai Nikel Indonesia terinspirasi dari tesisnya.

"Semangat untuk menulis buku ini dan mengulik tentang Nikel Indonesia timbul untuk pertama kalinya ketika saya sedang menempuh S1 pada tahun 2015 silam. Pada waktu itu saya sudah sangat penasaran terkait dengan potensi nikel di Indonesia. Oleh karena alasan itu saya mengambil langkah untuk melihat nikel ini dari sisi international business-nya dimulai dari skripsi, tesis, hingga pada akhirnya terbitlah buku ini," kata Elisa dalam keterangannya pada Rabu (28/11/2023). 

Elisa menambahkan dengan adanya potensi produksi nikel Indonesia yang besar, maka dapat menjadikan Indonesia sebagai negara makmur. Ia meyakini potensi nikel yang dimiliki Indonesia menjadi komoditas yang menjanjikan di tengah penggunaan energi hijau yang sedang masif. 

"Hal ini dapat dilihat dari dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan," ujar lulusan International Trade Law Universitas Indonesia (UI) itu.

Para penanggap pada forum bedah buku itu melihat bahwa buku ini memiliki substansi penting karena membahas secara mendalam mengenai potensi nikel Indonesia. Daya tawar Indonesia dalam perdagangan Internasional sampai pada langkah strategis terkait dengan proses hilirisasi, penyelesaian sengketa di WTO, dan implikasi hukum yang akan timbul.

 

Baca juga: Mengapa Allah SWT Mengutuk Kaum Yahudi Menjadi Kera? Ini Tafsir Surat Al-Baqarah 65

"Buku ini dapat memberikan pemahaman baru kepada masyarakat secara umum dan khususnya kalangan anak muda Indonesia terkait nikel Indonesia untuk lebih sadar akan hal ini. Saya lihat tentunya dengan penataan kebijakan nikel secara benar oleh pemerintah akan memberikan efek sosiologis yang nyata ke masyarakat," ujar akademisi dari Universitas Tanjungpura, Syarifah Ema Rahmaniah. 

Salah satu peserta bedah buku, Risma Auliani Azzahra mengatakan  buku ini membantunya memahami mengenai potensi nikel Indonesia.

"Setelah mengikuti forum bedah buku ini saya menjadi tahu bahwa ternyata nikel Indonesia memiliki daya tawar yang menjanjikan di dunia internasional," ujar mahasiswa asal Brebes itu.

Dalam forum bedah buku itu, turut menghadirkan tokoh HMI Pontianak dan para kandidat Ketua Umum PB HMI sebagai penanggap. 

Para penanggap tersebut antara lain Ketua Jurusan Sosiologi dan FISIP Universitas Tanjungpura, Syarifah Ema Rahmaniah; Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI sekaligus Kandidat Ketua Umum PB HMI, Muhammad Jusrianto, Ketua Bidang Digitalisasi dan Inovasi PB HMI sekaligus Kandidat Ketua Umum PB HMI, Vidiel Tania Pratama dan Ketua Umum HMI Badko Sulselbar sekaligus Kandidat Ketua Umum PB HMI, A Ikram Rifqi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement