Rabu 29 Nov 2023 18:42 WIB

Perginya Charlie Munger, Orang Kepercayaan Warren Buffet

Munger dan Buffet punya perbedaan besar dalam gaya dan bahkan investasi.

Vice Chairman Berkshire Hathaway Charlie Munger dalam sebuah wawancara di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat, 7 Mei 2018.
Foto: AP Photo/Nati Harnik
Vice Chairman Berkshire Hathaway Charlie Munger dalam sebuah wawancara di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat, 7 Mei 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Charles Munger, yang meninggal pada Selasa (28/11/2023), beralih dari bekerja untuk kakek dari Warren Buffett dengan upah 20 sen per jam selama the Great Depression hingga menghabiskan lebih dari empat dekade sebagai orang kedua di bawah komando Buffett di Berkshire Hathaway Inc.

"Keluarga Munger memberi tahu bahwa dia meninggal dengan tenang kemarin pagi di rumah sakit California," kata Berkshire dikutip Reuters, Rabu (29/11/2023).

Baca Juga

Kolaborasi Munger dengan Buffett adalah salah satu yang paling sukses dalam sejarah bisnis. Mereka mengubah Berkshire yang berbasis di Omaha, Nebraska, menjadi bisnis konglomerasi bernilai miliaran dolar AS dengan lusinan unit bisnis.

Namun kemitraan resmi dimulai ketika mereka bekerja sama pada 1975 di Berkshire di mana Buffett menjadi chairman dan Munger menjadi vice chairman pada 1978. Bisnis mereka berkembang pesat meskipun terdapat perbedaan besar dalam gaya dan bahkan investasi.

Lebih akrab disapa Charlie, Munger menampilkan pemikiran yang lebih blak-blakan, sering kali dalam satu kalimat singkat, mengenai investasi, ekonomi, dan kelemahan sifat manusia. Dia menyamakan para bankir dengan "pencandu heroin" yang tidak terkendali, dan menyebut mata uang virtual Bitcoin sebagai "racun tikus". Ia juga mengatakan kepada CNBC bahwa "emas adalah bahan yang bagus untuk dijahit ke dalam pakaian Anda jika Anda adalah keluarga Yahudi di Wina pada 1939, tetapi menurut saya, orang beradab tidak membeli emas. Mereka berinvestasi dalam bisnis produktif."

Munger juga tidak kalah bernasnya ketika berbicara tentang Berkshire, yang membuat dia dan Buffett menjadi miliarder dan banyak pemegang saham awal menjadi kaya juga. "Saya pikir bagian dari popularitas Berkshire Hathaway adalah kami terlihat seperti orang-orang yang menemukan trik sulap," kata Munger pada 2010. "Ini bukan kecemerlangan. Ini hanya menghindari kebodohan."

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement