REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW menyinggung soal miskin dan kaya. Kandungan dari hadits ini memberi pesan tentang bagaimana sikap seharusnya seorang Muslim terhadap dua hal itu.
Berikut ini bunyi hadits lengkapnya.
ما أخشى عليكم الفقرَ ؛ ولكن أخشى عليكم التكاثُرَ ، وما أخشى عليكم الخطأَ ؛ ولكن أخشى عليكم التَّعَمُّدَ .
"Aku tidak takut jika kemiskinan ditimpakan pada kalian. Tetapi aku takut jika kalian diberikan keberlimpahan. Aku tidak takut jika kalian berbuat salah, tetapi yang aku takutkan adalah jika kalian melakukannya dengan sengaja." (HR. Ahmad, Al Bazar, dan Al Hakim, dari jalur Abu Hurairah RA).
Hadits itu mengandung makna bahwa kemiskinan dan kekayaan adalah ketetapan Allah SWT. Dengan dua itu, Allah SWT menguji hamba-Nya dengan sebaik-baiknya. Dengan dua itu juga, akan terlihat mana orang yang sabar dan mana yang orang bersyukur.
Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW tidak khawatir jika kemiskinan dialami oleh umatnya. Tetapi yang justru dikhawatirkan oleh Nabi SAW adalah ketika umatnya ada dalam kondisi yang berlimpah, yaitu berupa kekayaan dan harta yang berlimpah.
Mengapa demikian? Karena kalau pun seorang Muslim menjadi kaya, yang awalnya miskin lalu dia diberikan kenikmatan berupa kekayaan, maka cobaan atau ujian yang menimpanya tidak akan sama dengan keadaan saat dia miskin.
Lihat halaman berikutnya >>>