Kamis 30 Nov 2023 03:33 WIB

Sleman Raih Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat Swasti Saba

Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat diselenggarakan dalam sembilan tatanan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Penganugerahan penghargaan Kabupaten/Kota Sehat atau Swasti Saba.
Foto: Dokumen
Penganugerahan penghargaan Kabupaten/Kota Sehat atau Swasti Saba.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabupaten Sleman berhasil meraih penghargaan Kabupaten/Kota Sehat atau Swasti Saba kategori Wiwerda untuk ketiga kalinya. Piagam penghargaan diserahkan secara langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Suhajar Diantoro kepada Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, di Grand Ballroom Kempinski Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2023).

Bupati menyampaikan pada 2023 ini merupakan kali ketujuh keikutsertaan Sleman dalam penilaian Kabupaten Kota Sehat. Ia mengapresiasi jajaran Pemkab Sleman khususnya Dinas Kesehatan dan masyarakat yang terlibat langsung yakni Forum Kabupaten Sehat, Forkom Kapanewon Sehat, dan kelompok kerja di tingkat kalurahan serta seluruh masyarakat yang telah bekerja sama dan berupaya mewujudkan Sleman sebagai Kabupaten Kota Sehat.

Kustini berharap dengan penghargaan ini dapat mendorong dan meningkatkan pembangunan kesehatan serta memotivasi seluruh stakeholder dan masyarakat untuk menciptakan kondisi kabupaten/kota bersih, nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama, menjelaskan awal pelaksanaan verifikasi Kabupaten/Kota Sehat diselenggarakan dalam sembilan tatanan. Yakni, kehidupan masyarakat dengan lokus Girikerto Turi, permukiman fasilitas umum di Masjid Agung Sleman dan kantor DPMPTSP, satuan pendidikan di SD Percobaan 2 Depok.

Kemudian, tatanan Pasar di Pasar Gentan, tatanan perkantoran dan perindustrian di UMKM Sweet Sundae, pariwisata di Desa Wisata Pancoh dan Tebing Breksi, transportasi dan tertib lalin di Terminal Condongcatur, perlindungam sosial di Kalurahan Girikerto, serta pencegahan dan penanggulangan bencana juga di Girikerto.

"Dalam verifikasi, Sleman telah melaksanakan beberapa tahapan, antara lain persiapan dan koordinasi dengan tim pembina, pengumpulan dan bedah dokumen, pelaksanaan verifikasi lanjutan secara daring, dan kunjungan lapangan oleh Tim KKS Pusat," ujarnya.

Acara Malam Penganugerahan Swasti Saba turut dihadiri Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Budi mengatakan migrasi perpindahan orang dari desa ke kota tidak terelakan. Dengan kepadatan kota yang bertambah disertai faktor perubahan iklim, kasus kesehatan pasti akan bertambah.

Oleh karenanya, ia mengingatkan kepala daerah menjaga kebersihan, memperbaiki sarana prasarana, dan menciptakan kondisi lebih baik agar masyarakat aman, nyaman dan terpenting sehat terhindar dari penyakit menular dan tidak menular serta penyakit jiwa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement