REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak DPD RI guna memperkuat produksi dalam negeri hingga meraih kembali swasembada melalui pengoptimalan lahan rawa dan lahan suboptimal di seluruh Indonesia.
Menurut dia, langkah itu penting dilakukan terutama dalam memperkuat ketersediaan pangan serta menekan kebijakan impor serta mencapai swasembada pada tahun-tahun yang akan datang.
"Seharusnya kita sudah ekspor karena di masa pemerintahan Pak Jokowi kita tiga kali swasembada. Nah hari ini kami berkomitmen akan melanjutkan capaian tersebut karena kami sudah memiliki program jangka panjang. Kami bahkan sudah punya peta jalan pertanian untuk masa depan," ujar Amran di Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Amran mengaku sudah menyiapkan teknologi mekanisasi dan bantuan sarana prasarana produksi lainnya yang dapat menunjang generasi muda menjadi pelaku utama pembangunan pertanian masa depan.
"Jadi 60 persen generasi milenial ini harus terlibat secara langsung. Syaratnya adalah beri mereka ruang untuk untung dengan menggunakan teknologi digital. Kemudian yang ketiga permudah akses ke sektor pertanian," katanya.
Secara khusus, Amran meminta dukungan DPD RI pada sektor pertanian karena menurutnya DPD RI adalah mitra strategis yang memiliki konstituen dan aspirasi nyata dari para petani di seluruh daerah.
"Sekarang kita sedang mengantisipasi terjadinya El Nino yang cukup panjang dengan melakukan tanam cepat upaya khusus. Insyaallah semua berjalan baik," katanya.
Anggota DPD RI, Bustami Zainudin menilai apa yang dikerjakan Kementan sudah sesuai pada jalurnya. Hanya saja, ia meminta agar pemerintah memperbanyak keterlibatan anggota DPD dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan proses pembangunan pertanian.
Menurut Bustami, produksi pangan mutlak dilakukan agar ketersediaan pangan nasional dalam kondisi aman. Indonesia menjadi negara paling kuat terhadap ancaman krisis global
"Yang penting masyarakat tahu bahwa kita berjuang juga untuk membangun sektor pertanian. Jangan sampai nantinya mereka pikir kita diam di sini. Jadi mungkin itu sedikit catatan dari kami," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi memastikan produksi komoditas strategis seperti padi dan jagung menjelang natal dan tahun baru berjalan dengan baik. Meski demikian, sektor pertanian tengah menghadapi ancaman serius akibat dampak El Nino 2023.
"Ketersediaan pangan jelang natal, tahun baru dan tahun politik menjadi perhatian kita. Dengan produksi yang dilakukan maka pangan kita aman. Meski demikian kita membutuhkan dukungan dari kawan kawan DPD RI," katanya.
Harvick mengatakan semua masukan DPD RI akan menjadi perhatian serius bagi jajaran Kementan dalam mempercepat produksi untuk menguatkan pangan dalam negeri. Maka dari itu, menurutnya, kolaborasi antara DPD, petani dan pemerintah wajib ditingkatkan untuk menjaga pasokan pangan Indonesia.
"Tentu saja masukan DPD menjadi perhatian kita bersama karena ada banyak sekali penjabaran yang disampaikan tadi. Terutama saat ini kita sedang fokus pada menyediakan pangan jelang pemilihan politik," katanya.