REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pakar ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Sri Hartini menilai, penyelenggaraan Piala Dunia U17 turut meningkatkan perekonomian Surabaya. Mengingat Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dipercaya mejadi salah satu tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-17.
Hartini mengatakan peningkatan ekonomi yang terjadi didorong peningkatan okupansi hotel, restoran, transportasi, dan bisnis lokal lainnya. Selain itu, UMKM juga akan mendapatkan peningkatan penjualan dengan adanya event internasional tersebut.
"Ini dimungkinkan dengan kreasi produk yang ditawarkan dikaitkan dengan event. Misal ada penjual ketan yang diberi topping sesuai warna bendera negara peserta Timnas U17. Membuat bendera, kaos, merchandise, dan lainnya yang terkait dengan negara peserta," kata dia, Kamis (30/11/2023).
Menurutnya, event ini juga dapat menjadi peluang mempromosikan potensi pariwisata Surabaya. Tidak hanya meningkatkan kunjungan wisata, tetapi juga menciptakan World of Mouth Communication (WOM) yang dapat memberikan manfaat jangka panjang sektor wisata di Surabaya.
Dalam hal ini, suporter yang datang diharapkan dapat mengunjungi destinasi wisata di Surabaya dan sekitarnya," ujarnya.
Selain dampak ekonomi, event ini juga meningkatkan kebersamaan dan ikatan sosial yang lebih kuat di masyarakat. Surabaya pun disebutnya berpeluang untuk meningkatkan reputasi sebagai kota yang aman dan menarik untuk dikunjungi, serta mampu menyelenggarakan event besar.
"Maka, diperlukan koordinasi dan kolaborasi antara pemkot, sektor swasta, dan masyarakat guna menciptakan kesuksesan yang berkelanjutan," tegasnya.