REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memastikan akan terus memperluas jangkauan QRIS ke sejumlah negara. Saat ini, penggunaan QRIS sudah bisa dilakukan di Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.
"Perluasan kerja sama QRIS dan BI Fast dalam ASEAN juga ke India, Jepang, China, Uni Emirat Arab, dan sejumlah negara lain," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Gedung BI, Rabu (29/11/2023) malam.
Perry menambahkan, kebijakan sistem pembayaran akan terus diarahkan untuk akselerasi lebih lanjut ekonomi dan keuangan digital nasional. Hal tersebut sebagaimana Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, struktur industri yang sehat dan efisien, serta infrastruktur aman dan andal.
Perry menegaskan hal tersebut akan difokuskan pada pengembangan BI-FAST yang interkoneksi, interoperabilitas, dan integrasi dengan Gerbang Pembayaran Nasional. Lalu juga dengan pengembangan BI-RTGS Generasi ketiga yang modern, multi-currency dan berstandar internasional, serta interkoneksi dengan modernisasi sistem operasi moneter Bank Indonesia.
Perry menuturkan pengembangan pusat data transaksi pembayaran juga dilakukan dengan didukung inovasi dan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI). Selain itu juga dengan pengembangan rupiah digital sebagai satu-satunya alat pembayaran digital yang sah di Indonesia.
"Perluasan kerja sama sistem pembayaran ritel antarnegara melalui QRIS dan BI Fast akan dilakukan secara bilateral dengan negara ASEAN dan sejumlah negara Asia lainnya," ucap Perry.