Kamis 30 Nov 2023 13:57 WIB

Dubes Korsel: Kata Pertama Gambarkan Banyak Hubungan dengan Indonesia

Indonesia merupakan negara pertama yang menjadi tujuan investasi langsung Korsel.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Duta Besar Korea Selatan untuk RI Lee Sang-deok
Foto: Instagram Kedubes Republik Korea
Duta Besar Korea Selatan untuk RI Lee Sang-deok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan telah memasuki tahun ke-50. Duta Besar Korea Selatan (Korsel) di Indonesia Lee Sang-Deok melihat hubungan kedua negara sangat identik dengan kata pertama dalam banyak bidang.

"Kata 'pertama' atau 'satu-satunya' sering dikaitkan untuk membicarakan hubungan Korsel dan Indonesia," ujar Lee dalam pembukaan forum peringatan 50 tahun hubungan diplomatik dan kerja sama Korea Selatan-Indonesia dengan tema ‘K-Wave & I-Wave, Together for the Future’ pada Kamis (30/11/2023).

Baca Juga

Lee menjelaskan, Indonesia merupakan negara pertama yang menjadi tujuan investasi asing langsung Korsel dan ekspor manufacturing plant. Kemudian Indonesia juga menjadi negara pertama untuk Korsel mengembangkan ladang minyak di luar negeri.

Selain itu, Korsel mendirikan kantor cabang KIOC di luar negeri pertama kali di Indonesia. Kemudian, Indonesia juga menjadi negara satu-satunya yang menjalin hubungan //special strategic partnership// dengan Korsel di kawasan Asia Tenggara.

Lee juga menyoroti kedekatan kedua negara dengan kunjungan yang berkelanjutan. Presiden Korsel Yoon Suk Yeol semenjak pelantikannya pada Mei 2022 telah empat kali bertemu dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

"Memperkuat kerja sama antar kedua negara adalah suatu keharusan, bukan pilihan," ujar Lee.

Menurut Lee, sikap tersebut diperlukan saat dinamika perubahan lingkungan saat ini, seperti persaingan Amerika Serikat dengan Cina. Kondisi ini membuat hubungan kedua negara dapat terus diperkuat dengan keterlibatan di berbagai bidang.

Lee mengatakan, investasi dan partisipasi dari banyak perusahan Korsel semakin meluas. Dia mencontohkan dengan bidang manufaktur hingga pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Untuk memaparkan visi dan aksi lanjutan yang bisa dilakukan kedua pihak dari berbagai pihak, menurut Lee, forum peringatan 50 tahun diharapkan menjadi gambaran langkah di tahun-tahun selanjutnya. Kegiatan ini pun membahas berbagai bidang, termasuk diplomasi, kebudayaan, infrastruktur, perubahan iklim, ekonomi, dan lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement