REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul menambah tujuh pos pantau banjir, tanah longsor, dan angin kencang untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan terjadi pada musim hujan.
Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol menjelaskan, sebelumnya terdapat 29 pos bansor dengan satu pos induk yang diaktifkan kembali memasuki musim hujan. Namun, BPBD kemudian menambah tujuh pos lagi hingga menjadi 36 pos di daerah yang memiliki potensi bencana hidrometeorologi.
"Ada 36 pos bansor dan angin kencang di desa dan satu pos induk. Bertambahnya jumlah pos bansor dari 29 jadi 36 seiring perkembangan dan potensi bencana 1-2 tahun terakhir," jelas Antoni kepada Republika, Kamis (30/11/2023).
Rincian lokasi pos bansor yakni empat kalurahan di Kapanewon Banguntapan, tiga kalurahan di Kapanewon Imogiri, empat kalurahan di Kapanewon Jetis, tiga kalurahan di Kapanewon Sewon, dua kalurahan di Kapanewon Pleret, tiga kalurahan di Kapanewon Piyungan.