Kamis 30 Nov 2023 22:37 WIB

Ratusan Yatim Duafa Doakan Idris Sandiya

Berharap ridho dari kegiatan doa anak yatim.

Anak yatim dan dhuafa mengikuti kegiatan Doa Bersama Duafa dan Anak Yatim, di Bekasi, Kamis (30/11/2023)
Foto: istimewa/doc humas
Anak yatim dan dhuafa mengikuti kegiatan Doa Bersama Duafa dan Anak Yatim, di Bekasi, Kamis (30/11/2023)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Ratusan anak yatim dan dhuafa mengikuti kegiatan ‘Doa Bersama Duafa dan Anak Yatim, di Bekasi, Kamis (30/11/2023) malam. Mereka memanjatkan doa untuk kemudahan, Idris Sandiya, agar menjadi anggota DPR RI yang amanah.

Berbeda dengan acara doa pada umumnya, kali ini doa dipimpin dan dibacakan langsung anak yatim. “Ya Allah, malam ini kami bersimpuh kepada Mu, memohon ridhoMu, memohon rahmatMu dan AmpunanMu. Ya Allah, kami ikhlas, kami ridho, bahwa keputusan Mu untuk memanggil kedua orang tua kami, sehingga kami menjadi yatim piatu, adalah merupakan hak Mu,” begitu salah satu penggalan doa yang mereka panjatkan.

Dalam penggalan doa lainnya, mereka berharap ayah-ibunya tenang di surga. “Ayah...Ibu... Tenanglah di alam sana. Kepergianmu tak membuat kami kehilangan makan. Kepergianmu juga tak membuat kami kehilangan kasih sayang dan kesempatan untuk bersekolah. Malam ini hadir saudara-saudara kami, guru kami dan orang tua baru kami. Ada Bapak Idris Sandiya beserta keluarga yang juga sangat peduli kepada kami”.

Dalam kegiatan itu, Idris Sandiya, memberikan santunan berupa uang dan makanan. Ia mengaku  terharu melihat anak-anak yatim yang terlihat tegar, meskipun kedua orang tuanya sudah tak lagi mendampingi mereka.

Apalagi, kata Caleg dari Partai Nasdem ini,  dari sekian anak-anak yatim itu, di antaranya, ada juga yang belum pernah melihat wajah kedua orang tuanya. “Anak-anak ku, saya sangat kagum dan bangga kepada kalian. Di tengah-tengah anak lain bisa mendapat peluk dan kasih sayang kedua orangtuanya, tapi anak-anakku tetap tegar,” kata Idris, seperti disampaikan dalam siaran persnya.

Idris juga membayangkan, pada saat rindu orang tuanya, anak-anak itu hanya bisa menatap batu nisan. Begitu juga saat dia pergi bersekolah, tidak seperti umumnya anak-anak yang selalu mencium tangan orang tuanya. Mereka hanya bisa mencium pengasuh dan guru pembimbingnya.

“Untuk itulah, saya mengajak kepada semua yang hadir, yang masih punya kedua orang tua, untuk bersyukur kepada Allah dengan selalu menghormati dan menyayangi mereka. Jangan sampai kita menyesal pada saat orang tua kita sudah tak lagi bersama kita,” kata Idris.

Mengenai kegiatan doa tersebut, Idris mengatakan, bahwa ini hanya merupakan bagian kepedulian kecil dan ikhtiarnya untuk selain mendapat ridho Allah. Termasuk dalam rangka misi ingin memberi manfaat buat sebanyak-banyaknya orang.

“Yang saya berikan malam ini kepada adik-adik yatim dan duafa, masih belum seberapa dibanding dengan keikhlasan doa mereka. Minimal, saya ingin  mengingatkan diri saya, agar saya terjaga untuk tetap memiliki kepedulian. Mohon doa dan restu adik-adik agar apapun yang saya lakukan ada dalam ridho Allah,” papar Idris. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement