REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berpandangan bahwa pendidikan adalah alat untuk memberantas kemiskinan. Dengan pendidikan tinggi, keluarga miskin akan mempunyai kesempatan untuk mengubah nasib hidupnya.
Karena itu, Ganjar-Mahfud akan membuka akses bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk meraih pendidikan hingga mencapai gelar sarjana. Hal tersebut akan menjadi salah satu programnya jika terpilih nanti.
"Satu keluarga miskin, satu sarjana, memastikan setiap keluarga miskin menyekolahkan minimal satu orang anaknya hingga sarjana untuk memutus rantai kemiskinan," ujar Ganjar, Kamis (30/11/2023).
Mereka juga menyiapkan beberapa misi lain di bidang pendidikan. Program tersebut, di antaranya menjanjikan wajib belajar 12 tahun gratis, sehingga setiap siswa bisa sekolah tanpa biaya.
Program itu melibatkan rencana transformasi pendidikan. Termasuk penggunaan tele-education bagi anak Indonesia secara merata.
"Saya hanya ingin menyampaikan pada masyarakat, bagaimana akses pendidikan itu lebih mudah, bagaimana, mohon maaf, keluarga tidak mampu bisa mendapatkan akses pendidikan dengan skala prioritas," ujar Ganjar.
Sekolah gratis adalah bagian integral dari upaya mempermudah akses pendidikan. Ia meyakini pendidikan merupakan alat ampuh dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Ia juga menyadari betul bonus demografi yang dimiliki Indonesia. Hal ini harus bisa dimanfaatkan dengan pengelolaan sumber daya manusia yang kompeten dan pendidikan yang berkualitas, terutama bagi masyarakat kurang mampu.
"Jika negara ini bisa mengelola sumber daya manusia dengan baik, lewat pendidikan yang sangat bagus, rasa-rasanya kita akan bisa memanfaatkan binus demografi dengan baik," ujar mantan gubernur Jawa Tengah itu.