REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BOGOR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat mencatat 14 kejadian bencana sebagai dampak hujan deras disertai angin kencang dan petir pada Kamis sore.
"Data yang kami validasi sementara ada 14 kejadian, didominasi tanah longsor. Hujannya deras sekali tadi, banyak tebing tidak kuat menahan," kata Kepala BPBD Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas di Kota Bogor, Kamis malam (30/11/2023).
Ia mengatakan hujan deras yang mengguyur Kota Bogor selama lebih kurang tiga jam itu membuat bencana pohon tumbang, bangunan ambruk, angin kencang, dan tanah longsor di lima kecamatan.
Tanah longsor menyebabkan beberapa Tembok Penahan Tanah (TPT) ambruk dan mengancam tiga rumah. Warga yang terdampak mencapai 11 Kepala Keluarga (KK) terdiri atas 45 jiwa.
"Lalu, ada satu unit rumah warga mengalami rusak ringan dampak dari cuaca ekstrem angin kencang dan papan reklame tumbang menimpa tenda warung makan sate yang menyebabkan dua jiwa korban luka ringan," katanya.
Ia menyebutkan 14 kejadian bencana terdiri atas 11 kejadian longsor, satu kejadian angin kencang, satu kejadian pohon tumbang, dan satu bangunan ambruk. Sebanyak 11 peristiwa longsor tersebar di Kecamatan Bogor Utara, Bogor Timur, Bogor Selatan, dan Bogor Barat.
Kemudian, peristiwa angin kencang menyebabkan reklame ukuran besar roboh menimpa lapak sate dan dua sepeda motor milik pengemudi ojek daring dan pedagang sate. Sementara pohon tumbang terjadi di jalan Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, dan satu bangunan ambruk di Kelurahan Rangga Mekar, Kecamatan Bogor Selatan.
"Kami sudah tangani semuanya, petugas BPBD menyebar. Kejadian ini sudah kami laporkan juga kepada pimpinan. Masyarakat diharapkan lebih waspada pada musim penghujan ini," ujar Theofilo.