REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, kerap ditanyakan soal gerakan yang dibawanya, apakah membawa keberlanjutan atau perubahan. Namun, satu yang dipastikannya, tidak mungkin melakukan perubahan secara tiba-tiba.
"Saudara tidak mungkin kita melakukan perubahan tiba-tiba. pemerintahan ini berkelanjutan dari tahun '45 sampai sekarang, selalu sehingga harus dilanjutkan," ujar Mahfud di Posko Teuku Umar, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023).
Namun, ia juga berpendapat, hidup tak semata-mata hanya keberlanjutan. Sebab di dalamnya tetap membutuhkan perubahan untuk memperbaiki sejumlah hal yang belum baik.
"Sehingga kita memilih jalan perbaikan, melanjutkan dan memperbaiki. Kalau bagi yang Islam itu yang Muhammadiyah misalnya ada Islam berkemajuan," ujar Mahfud.
Dari ketiga kontestan, kini masing-masing memiliki tagline berbeda. Jika pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar memakai tagline perubahan, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memakai keberlanjutan, Ganjar Pranowo-Mahfud MD memilih perbaikan.
Mahfud juga mengatakan, harus mempersiapkan diri mengikuti debat capres-cawapres dalam masa kampanye 2024. "Ketika (saya) bersedia menjadi calon, dengan segala yang ada (saya) harus siap untuk berdebat dan memperlihatkan kemampuan. Itu kan bagian dari proses seleksi oleh masyarakat," kata Mahfud.
Eks ketua MK tersebut mengaku, tidak ada persiapan khusus menghadapi kegiatan itu. Pasalnya, ia belum mengetahui daftar pertanyaan yang diajukan dalam debat tersebut.
Meski demikian, Mahfud mengaku, siap mengikuti debat dan mempersilakan masyarakat untuk menilai kemampuannya. "Nanti (kalau saya) siap pergi ke barat, (malah) ditanya urusan timur. Ya, sudah datang saja. Nanti masyarakat akan menilai," ucap Mahfud.