REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salaam Gateway bekerja sama dengan DinarStandard, menyajikan daftar perdana 30 perusahaan produk halal teratas yang berbasis di negara-negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI).
Meskipun pasar OKI mewakili mayoritas pasar konsumen makanan halal, obat-obatan dan kosmetik senilai 1,595 triliun dolar AS, data DinarStandard terbaru menunjukkan negara-negara non-OKI terus mendominasi ekspor produk halal ke negara-negara OKI.
Dilansir dari laman Salaam Gateway pada Jumat (1/12/2023), Daftar 30 Perusahaan Produk Halal Teratas OKI menggambarkan beragam perusahaan regional besar yang menawarkan pijakan kuat untuk memperjuangkan strategi pertumbuhan pasar halal di 57 negara OKI.
BACA JUGA: Genosida Israel Picu Lonjakan Islamofobia di Jerman
Pemeringkatan tersebut menampilkan negara-negara utama di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan GCC, dan Indonesia mendominasi daftar tersebut dengan 15 perusahaan. Malaysia berada di urutan kedua dengan lima perusahaan, diikuti oleh Arab Saudi (keempat) dan UEA (kedua). Perusahaan-perusahaan tersebut dinilai berdasarkan ekspor intra-OKI dan inisiatif pasar halal mereka.
Biofarma Indonesia menduduki peringkat teratas, sementara Duopharma Biotech dari Malaysia, Indofood CBP Sukses Makmur, PT Paragon Technology and Innovation dari Indonesia, dan Al Islami dari UEA melengkapi posisi lima besar.
Perusahaan-perusahaan produk halal di Asia Tenggara memegang posisi tertinggi dalam daftar tersebut, karena telah memanfaatkan populasi Muslim yang besar, meningkatnya kesadaran konsumen akan halal, hubungan perdagangan regional dan peraturan yang kondusif dalam mengawasi industri halal lokal.
Peraturan pemerintah yang mendukung sertifikasi halal...