Jumat 01 Dec 2023 14:48 WIB

Elektabilitas Masih 0,9 Persen, Kaesang Minta PSI Kerja Keras

Kaesang mengaku PSI memiliki lumbung suara yang banyak di berbagai daerah.

Kaesang Pangarep saat menemui nelayan di Sorong.
Foto: Antara
Kaesang Pangarep saat menemui nelayan di Sorong.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengatakan, partainya akan bekerja keras untuk bisa lolos ke Senayan pada Pemilu 2024. Ia mengaku survei menyatakan elektabilitas PSI masih 0,9 persen.

"Kita tetap kerja keras, lihat saja di Pemilu 2024," kata Kaesang saat ditemui seusai menerima deklarasi Sedulur Kaesang Jokowi di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Baca Juga

Di sisi lain, Kaesang mengaku PSI memiliki lumbung suara yang banyak di berbagai daerah. "Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Bali, Jakarta, Tapanuli (Sumatra Utara), Lampung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Jawa Barat," ujar Putra bungsu Presiden Jokowi ini.

Kaesang mengaku partainya masih perlu bekerja untuk menggaet suara di daerah lain. Namun, karena waktu yang tidak banyak menuju hari pemungutan suara, Kaesang menyebut PSI akan fokus di beberapa provinsi saja.

"Cuma kan kita, karena waktunya mepet, kita fokus di beberapa provinsi saja. Kemarin kan juga habis dari Papua. Alhamdulillah diterima dengan baik juga," katanya.

Adapun survei Charta Politika Indonesia periode 26–31 Oktober 2023 menyebut elektabilitas PSI dalam kontestasi Pemilu Anggita Legislatif (Pileg) berada di angka 0,9 persen. Dengan angka, PSI berada di posisi 11 dari 17 partai politik peserta Pemilu 2024 yang dicantumkan dalam survei.

Pada survei itu, PDI Perjuangan menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi, yakni 26,3 persen. Disusul Partai Gerindra dan Partai Golkar pada posisi kedua dan ketiga, masing-masing dengan 17,8 persen dan 8,1 persen.

Survei bertajuk Peta Elektoral Pasca-Putusan Mahkamah Konstitusi dan Pendaftaran Capres-Cawapres itu dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Jumlah sampel pada survei dimaksud adalah sebanyak 2.400 responden, tersebar di 38 provinsi. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan batas galat (margin of error) ± 2,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement