Jumat 01 Dec 2023 20:57 WIB

Industri Jatim Didorong Beralih ke Energi Baru Terbarukan

Korporasi perlu bersama bergerak menuju ekonomi dan industri hijau.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Panel surya di fasilitas produksi PT HM Sampoerna Tbk.
Foto: Dokumen
Panel surya di fasilitas produksi PT HM Sampoerna Tbk.

REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan 10.550 panel surya di fasilitas produksi PT HM Sampoerna Tbk Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (1/12/2023). Khofifah mengatakan, peresmian ini menjadi bukti seluruh ekosistem dan stakeholder di Jatim berkomitmen untuk bersama-sama mewujudkan ekonomi dan industri hijau.

"Kita akan terus bergerak dari energi fosil ke energi baru terbarukan. Ada komitmen seluruh ekosistem dan stakeholder di Jatim, termasuk PT HM Sampoerna mengkonversi ke EBT," kata Khofifah.

Diharapkan, langkah PT HM Sampoerna bisa diikuti korporasi lainnya untuk bersama bergerak menuju ekonomi dan industri hijau. Iklim dunia, kata dia, sangat membutuhkan komitmen dari semua pihak untuk berpindah menuju energi baru terbarukan.

"Iklim dunia itu sesungguhnya membutuhkan komitmen kita bersama, bisa dengan menanam yang banyak dan lakukan renewable energy," ujarnya.

Presiden Direktur PT HM Sampoerna, Vassilis Gkatzelis mengatakan, pengoperasian 10.550 panel surya tersebut merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mencapai target netralitas karbon di fasilitas produksinya pada 2025.

Panel surya tersebut terpasang di area seluas tujuh hektare dengan kapasitas listrik yang dihasilkan sebesar tujuh megawatt. "Ini setara dengan daya yang dibutuhkan untuk mengaliri lebih dari 12 ribu rumah sederhana," kata Vassilis.

Dikatakan, inisiatif ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan dalam rangka menciptakan nilai secara berkelanjutan di Indonesia. Hal itu sejalan dengan prioritas Pemerintah Indonesia dalam rangka mewujudkan transformasi ekonomi hijau, antara lain melalui pencapaian net zero emissions dan pembangunan rendah karbon pada 2060.

Panel surya di Pasuruan, lanjut dia, merupakan salah satu upaya untuk mendukung pencapaian tersebut. Pengoperasian panel surya yang akan dikombinasikan dengan boiler biomassa ini dapat mengurangi emisi lingkup-1 (gas alam) sekitar 67 persen, dan mengurangi emisi lingkup-2 (listrik) sekitar 24 persen.

Sejak 2017, Sampoerna telah menggunakan sumber energi ramah lingkungan yang bersumber dari panel surya serta pembangkit listrik terbarukan PLN bagi fasilitas produksinya di Surabaya, Malang, dan Karawang. Sebagai hasilnya, pada 2022, seluruh pasokan listrik untuk fasilitas produksi Sampoerna sepenuhnya berasal dari energi bersih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement