REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Indonesia mengajak seluruh negara peserta Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNFCCC untuk memperkuat kolaborasi dalam bidang agrikultur karena sektor ini bisa menghasilkan energi yang ramah lingkungan.
"Permintaan produk agrikultur dan perkebunan pasti akan meningkat sangat tajam karena selain menghasilkan bahan pangan juga menghasilkan bahan bakar nabati, seperti biodiesel, bieoetanol, dan lainnya," kata Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat menyampaikan pidato tentang sistem transformasi pangan di COP28, Dubai, Jumat (1/12/2023).
Bahan bakar nabati saat ini dipandang ramah lingkungan karena hanya menghasilkan emisi lebih rendah ketimbang energi fosil.
Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa tidak ada solusi yang bisa diterapkan untuk mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan sendiri karena setiap negara punya kekuatan berbeda. Semisal Indonesia yang memiliki keunggulan lahan yang cukup luas dan subur.