Sabtu 02 Dec 2023 07:06 WIB

Pengalamanan Berharga Timnas Mali Tampil di Piala Dunia U17 2023

Mali U17 memenangi peringkat tiga usai menaklukkan Argentina U17 3-0.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Kiper Timnas U17 Mali, Bourama Kone dan bek Moussa Diop, bergaya saat difoto usai mengalahkan Timnas U17 Argentina pada pertandingan perebutan juara ke-3 Piala Dunia U17 2023 di Stadion Manahan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kiper Timnas U17 Mali, Bourama Kone dan bek Moussa Diop, bergaya saat difoto usai mengalahkan Timnas U17 Argentina pada pertandingan perebutan juara ke-3 Piala Dunia U17 2023 di Stadion Manahan.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Timnas Mali U17 berhasil membuat kejutan. Mali U17 sukses memenangi peringkat tiga setelah menaklukkan Argentina U17 3-0 di perebutan juara 3 Piala Dunia 2023 yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Jumat (1/12/2023).

 

Pelatih Mali U-17 Soumaila Coulibaly mengaku banyak mendapatkan pengalaman berharga selama mengikuti Piala Dunia U17 2023. Salah satunya bagaimana pemain harus menjaga reaksi pada saat pertandingan.

 

Dua kartu kuning yang didapat saat melawan Spanyol dan Prancis menjadi catatan yang tidak disukai oleh sang pelatih. Namun, menurutnya terkadang pemain harus mendapatkan sanksi dulu untuk bisa belajar.

 

"Ya, terkadang saya tidak senang dengan hal itu (kartu merah). Tetapi saat di lapangan kami tidak bisa menjaga reaksi pemain saat pertandingan. Ini tentu bisa jadi pelajaran dan pengalaman bagi para pemain muda agar bisa memikirkan lagi tentang kartu merah di sebuah turnamen. Karena ini merupakan hal penting," kata dia.

 

Coulibaly mengatakan hasil ini berperan penting untuk para pemain muda Mali U17 khususnya yang ada di tim ini. Karena mereka melalui banyak pertandingan untuk bisa meraih pencapaian terbaik di Piala Dunia U17 2023.

 

"Untuk perkembangan pemain muda Mali, bisa dilihat dari performa tim ini di setiap kejuaraan yang diikuti. Mulai dari Kejuaraan Afrika U17, lalu lolos sampai semifinal menempati peringkat 3-4, kemudian kami bermain di Piala Dunia U17 yang menjadi next step berikutnya. Setiap pertandingan mereka semakin matang dan ini akan turut membuat tim pelapis mereka di Mali lebih bersemangat mengejar. Karena setelah ini, mereka akan dipersiapkan untuk Piala Dunia U20," tambahnya.

 

Kapten Tim Mali, Ibrahim Diarra, mengakui hal tersebut. Menurutnya turnamen ini merupakan momen tepat di mana mereka bisa belajar banyak.

 

"Kami belajar banyak dalam turnamen ini, meskipun kita tidak bisa mendapatkan target kami, tapi kami masih di sini. Belajar bagaimana kita bermain sebagai tim, bagaimana kita menyikapi hal-hal di luar lapangan, dan belajar bagaimana lebih baik lagi di pertandingan selanjutnya. Itu yang terpenting," ungkap dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement