Sabtu 02 Dec 2023 13:45 WIB

Daftar 30 Perusahaan Halal Top Anggota OKI, Separuhnya dari Indonesia

Bio Farma, Indofood, dan Paragon bahkan masuk lima teratas dalam daftar tersebut.

Rep: Fuji EP/ Red: Fuji Pratiwi
Wardah luncurkan kampanye #SelaluAdaBahagia selama Ramadhan (ilustrasi).
Foto: Wardah
Wardah luncurkan kampanye #SelaluAdaBahagia selama Ramadhan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salaam Gateway bekerja sama dengan DinarStandard, menyajikan daftar perdana 30 perusahaan produk halal teratas yang berbasis di negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Meskipun pasar OKI mewakili mayoritas pasar konsumen makanan halal, obat-obatan dan kosmetik senilai 1,595 triliun dolar AS, data DinarStandard terbaru menunjukkan bahwa negara-negara non-OKI terus mendominasi ekspor produk halal ke negara-negara OKI.

Baca Juga

Dilansir dari laman Salaam Gateway pada Jumat (1/12/2023), Daftar 30 Perusahaan Produk Halal Teratas OKI menampilkan negara-negara utama di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Kawasan Teluk (GCC). Perusahaan-perusahaan tersebut dinilai berdasarkan ekspor intra-OKI dan inisiatif pasar halal mereka.

Dari 30 perusahaan, separuhnya (15 perusahaan) merupakan perusahaan Indonesia. Malaysia berada di urutan kedua dengan lima perusahaan, diikuti oleh Arab Saudi (keempat) dan UEA (kedua). 

Bio Farma Indonesia menduduki peringkat teratas, sementara Duopharma Biotech dari Malaysia, Indofood CBP Sukses Makmur dan PT Paragon Technology and Innovation dari Indonesia, dan Al Islami dari UEA melengkapi posisi lima besar.

Berikut daftar lengkapnya:

1. Bio Farma - Indonesia

2. Duopharma Biotech - Malaysia

3. Indofood - Indonesia

4. Paragon Technology and Innovation - Indonesia

5. Al Islami - UEA

6. FGV Holdings Berhad - Malaysia

7. Tempo Scan Pacific - Indonesia

8. Mayora Indah - Indonesia

9. Dexa - Indonesia

10. Martha Tilaar - Indonesia

11. Conatural Beaty - Pakistan

12. Victoria Care Indonesia - Indonesia

13. Bateel - Arab Saudi

14. Beauty Haul Indonesia - Indonesia

15. Pharmaniaga - Malaysia

16. Savola - Arab Saudi

17. Almarai - Arab Saudi

18. Lulu - UEA

19. Kalbe Farma - Indonesia

20. Sinar Mas Agro Resources and Technology - Indonesia

21. Japfa Comfed Indonesia - Indonesia

22. Musim Semi Mas - Indonesia

23. Salim Ivomas Pratama - Indonesia 

24. Simpor Pharma - Brunei

25. Bosch Pharmaceuticals - Pakistan

26. IOI Corporation Berhad - Malaysia

27. Americana - Arab Saudi

28. Marrybrown - Malaysia

29. Soho Global Health - Indonesia

30. Renata Limited - Bangladesh

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement