REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salaam Gateway bekerja sama dengan DinarStandard, menyajikan daftar perdana 30 perusahaan produk halal teratas yang berbasis di negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Dilansir dari laman Salaam Gateway pada Jumat (1/12/2023), Daftar 30 Perusahaan Produk Halal Teratas OKI menampilkan negara-negara utama di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Kawasan Teluk (GCC). Perusahaan-perusahaan produk halal di Asia Tenggara memegang posisi tertinggi dalam daftar tersebut. Mereka memanfaatkan populasi Muslim yang besar, meningkatnya kesadaran konsumen akan halal, hubungan perdagangan regional dan peraturan yang kondusif dalam mengawasi industri halal lokal.
Menurut laporan tersebut, peraturan pemerintah yang mendukung sertifikasi halal untuk makanan, obat-obatan, dan produk kosmetik, telah memberikan dampak positif bagi perusahaan produk halal. Hal tersebut mendorong mereka untuk melayani 240 juta umat Islam, yang merupakan kekuatan konsumen yang tangguh.
Perusahaan-perusahaan industri halal di GCC juga berkembang pesat, seiring dengan peningkatan populasi, meningkatnya inisiatif yang dipimpin pemerintah untuk stabilitas pangan dan promosi merek-merek lokal. Namun, tidak seperti perusahaan industri halal di Asia Tenggara, perusahaan yang berbasis di GCC terutama terkonsentrasi di sektor makanan halal.
Pengamatan menunjukkan bahwa peningkatan kesadaran dan kepatuhan halal di luar makanan telah meningkat selama bertahun-tahun, khususnya di Asia Tenggara. Selain itu, semakin banyak perusahaan yang mengintegrasikan ESG (lingkungan, sosial, tata kelola) serta halal sebagai bagian dari proposisi nilai bisnis mereka.