Sabtu 02 Dec 2023 14:27 WIB

Gus Ulil Sebut Erick Thohir akan Buat Lakpesdam NU Seperti Bappenas

Lakpesdam merupakan lembaga warisan dari KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Rep: Mabruroh/ Red: Erik Purnama Putra
 Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla alias Gus Ulil.
Foto: Istimewa
Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla alias Gus Ulil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf resmi mengangkat Erick Thohir (ET) menjadi Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU. Pengangkatan Erick Thohir sebagai ketua Lakpesdam, bukan tanpa alasan.

Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla alias Gus Ulil menjelskan, Ketua Umum PBNU ingin Lakpesdam di bawah kepimpinan Erick dapat bergerak sebagai Badan Perencana Nasional (Bappenas) PBNU. Atas dasar itulah, Gus Yaqut menunjuk Erick sebagai ketua Lakpesdam PBNU.

"ET digadang-gadang oleh Gus Yahya menjadikan Lakpesdam itu seperti Bappenas. Lembaga yang merancang perkembangan dan arah dari seluruh kegiatan Islam inisiatif yang ada di NU, dan saya juga berharap di bawah Pak ET, lembaga ini betul-betul kelasnya naik menjadi seperti Bappenas," kata Gus Ulil di Jakarta, Sabtu (2/12/2023).

Menurut Gus Ulil, Lakpesdam merupakan lembaga warisan dari KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang berdiri pada 1985. Lembaga tersebut didirikan beberapa bulan setelah Muktamar ke-27 di Situbondo pada 1985, yang memiliki nilai historis tinggi dalam perjalanan NU.

Saat ditanyakan apakah Erick Thohir diundang dalam acara Muktamar Pemikiran NU 2023, Gus Ulil menegaskan, PBNU sengaja tidak mengundang menteri BUMN tersebut. Menurut dia, langkah itu dilakukan PBNU untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti mengaitkan acara NU dengan politik

"Pak Erick tidak diundang, karena kita ingin fokus membahas masalah-masalah non politik, bagaimana pun kalau Pak ET diundang, nanti bisa menimbulkan tafsiran macam-macam,  kita ingin forum ini fokus pada masalah yang sifatnya subtansial," terang Gus Ulil yang juga eks ketua Lakpesdam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement